Akhir Perburuhan Di Soreang
Edisi: 22/11 / Tanggal : 1981-08-01 / Halaman : 12 / Rubrik : NAS / Penulis :
OPERASI penyergapan yang dilaksanakan pada saat penduduk sekitarnya baru bangun tidur untuk sahur itu dilakukan dengan hati-hati. Dua buah mobil Colt dan sebuah Toyota Hardtop yang mengangkut sekitar 30 pasukan berpakaian preman diparkir agak jauh dari rumah sasaran. Setelah rumah reot yang dihuni lima keluarga itu dikepung, terdengar komando memecah kesunyian. "Yang bukan Warman segera keluar ke tempat terang ini!" Maksudnya, supaya mareka naik ke jalan depan' rumah. Satu per satu yang ke luar langsung diamankan petugas yang mengepung. Ade dan istrinya, penyewa kamar paling belakang sisi kanan rumah berdinding bambu itu muncul pertama kali lewat pintu depan. Istri Warman, lari dari pintu belakang dan mencoba menyusup ke rumah sebelah. Dengan cepat ia disekap petugas yang menghadang di tempat gelap itu.
Pengepung yakin, buronannya masih di dalam rumah. "Warman, keluar kau," petugas berteriak lagi. Yang diperintah tidak juga muncul. Lewat pintu yang sudah menganga, dua buah granat berasap dilemparkan ke dalam rumah. Granat ketiga menyusul. Benda itu sempat dilempar kembali ke halaman belakang oleh…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?