Jamban, Di Sela Rumpun Bambu

Edisi: 24/11 / Tanggal : 1981-08-15 / Halaman : 27 / Rubrik : DS / Penulis :


MELALUI Dana Inpres pada tiap tahun anggaran, pemerintah menyediakan jamban keluarga bagi penduduk pedesaan. Angka dari Biro Pusat Statistik, menunjukkan pertambahan jumlah kakus tak begitu menggembirakan dibanding kebutuhan. Pada 1971 misalnya, hanya 21,9% dari seluruh rumah tangga yang membutuhkan yang memiliki jamban keluarga. Sedangkan pada 1978, angka itu naik, meskipun hanya menjadi 28,8%.

Sisanya, berarti harus puas dengan kakus bersama, kakus umum, maupun sungai atau semak-semak di sela rumpun bambu.

Meskipun tiap tahun jumlahnya bertambah, jambanjamban itu ternyata kurang dimanfaatkan. Di Banjar Purwekerta, Desa Gerih, Kabupaten Badung, Bali, misalnya: dari sekitar 50 jamban yang telah dibagikan, baru setengahnya berfungsi. Yang lain, mudah dijumpai telantar di pekarangan rumah-rumah penduduk. "Kami kesulitan air, di samping biaya yang dibutuhkan untuk memasangnya amat mahal," kata Pan Sudana 45 tahun, salah seorang penduduk di banar itu. Menurut Sudana, biaya pemasangan dari pemerintah Rp 1.800 per jamban, sedangkan biaya sebenarnya yang harus ditanggung sendiri oleh si penerima, mencapai jumlah puluhan ribu rupiah.

Babi

Namun, andaikata ada air, kata Sudana, jamban berbentuk "leher angsa" dari semen tadi, sudah langsung ia pasang seterimanya dua tahun lalu. "Soalnya pasir dan bata sudah tersedia," ujarnya.

Untuk menyiram jamban,…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Eropa Bersatu
1994-06-18

Eropa bersatu menghadapi masalah berat, euro-skeptis. arus ini akibat situasi ekonomi dan politik yang memprihatinkan.…

D
Dari Iran ke Contra
1994-06-18

Oliver north, 50, calon kuat terpilih sebagai senator negara bagian virginia, dari partai republik. ia…

U
UU Pro Homo
1994-06-18

Provinsi ontario, kanada, mengesahkan uu homoseks. kaum homo diperbolehkan melakukan pernikahan, mendapat tunjangan, dan diijinkan…