Salahkah Kurikulum
Edisi: 24/11 / Tanggal : 1981-08-15 / Halaman : 59 / Rubrik : PDK / Penulis :
KURIKULUM 1975 dipersoalkan. Bapak dan Ibu-ibu guru mengeluh, betapa banyak bahan yang harus diberikan kepada anak didik dalam waktu yang terbatas.
Keluhan itu ditampung dr. Sayoga M.Sc, Pengawas Bidang PMU Khusus Pelajaran Bahasa Inggris di Kanwil Dep. P&K Jawa Barat. Dan Juli bulan lalu, masalah itu terlontar di media massa.
Yang terdengar dari bawah, ternyata macam-macam. Seorang kepala sekolah sebuah SMP Negeri di daerah Surakarta mengkritik kurikulum yang diterapkan sejak 1976 itu."Ada yang sebetulnya bisa dikeluarkan dari kurikulum," katanya. Disebutkannya soal pelajaran ketrampilan yang resminya harus diberikan sebanyak 6 jam pelajaran seminggunya. "Lebih baik jam itu dimanfaatkan untuk mata pelajaran yang penting, misalnya IPA atau IPS," keluhnya. Bukannya ia memandang ketrampilan tidak penting, tapi " itu bisa diberikan di luar sekolah. "
Juga masalah gurunya. Guru-guru ketrampilan menurut pengamatan Sayoga masih langka. Pelajaran itu dibagi dalam beberapa kelompok, antara lain kelompok jasa (mengetik, administrasi), PKK (soal pakaian, makanan), teknik (elektronika, pertukangan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…