Realisme Tanpa Jarak
Edisi: 25/11 / Tanggal : 1981-08-22 / Halaman : 31 / Rubrik : SR / Penulis : BBU
PELUKIS Rustamadji, 60 tahun, menganggap karyanya sesungguhnya bukanlah hasil kerjanya. "Yang melukis adalah Tuhan. Saya cuma perantara," katanya lima tahun yang lalu, di Yogyakarta.
Kini, berpameran tunggal di Jakarta (merupakan pameran tunggalnya yang kedua kalinya), 14 - 20 Agustus di Taman Ismail Marzuki, agaknya iapun masih bersikap sama. Dan barangkali karena sikapnya itulah, lukisan-lukisannya nyaris "terjemahan lurus" dari alam. Ia memotret alam apa adanya, tanpa memasukkan unsur emosi ke dalamnya.
Semuanya nampak jelas terpampang. Pemandangan, bukit, kuda, manusia angsa. Bahkan sisi gelap dari sebuah pemandangan, karena cahaya matahari tak menyentuh sisi itu, masih pula ditampakkan dengan jelas apa…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…