Guncangan Pada Kenyataan

Edisi: 27/11 / Tanggal : 1981-09-05 / Halaman : 53 / Rubrik : SR / Penulis : BBU


PERTENGAHAN 60-an, di Yogyakarta, para pelukis suka saling mengejek. Pelukis nonfiguratif yang masih sedikit jumlahnya, sering diserang sebagai pelukis yang tak bisa menggambar dan lari dari kenyataan.

Fadjar Sidik, salah seorang pelukis nonfiguratif dan yang paling tangkas berbicara, balik menyerang pelukis yang bukan nonfiguratif. Kalian yang justru lari dari kenyataan, begitu balasnya. Di sekeliling kita kini tumbuh gedung-gedung modern, muncul mobil-mobil mewah, pesawat tv dan pesawat terbang tak lagi dilihat sebagai burung raksasa. Tapi mengapa kalian masih menggambar laut, petani, sawah atau rumah-rumah gubuk, tanya Fadjar.

Waktu itu memang belum terbayangkan, bagaimana pesawat terbang atau pesawat tv dilukis secara realistis persis seperti adanya. Soalnya, jadinya tentu lebih menyerupai gambar reklame--bukan lukisan. Belum ada yang menemukan bagaimana mengguncangkan "kenyataan modern" itu agar bisa juga dilukis realistis.

Bak kisah klasik memberdirikan telur Colombus, ternyata masalahnya sederhana sekali. Tahun 1977 muncul beberapa anak muda yang melukis realistis, tak beda dengan realisme Basuki Abdullah atau Gambir Anom. Hanya sudut pandang realisme-baru itu memang lain. Orang terbaring digambar persis dari atas. Atau potret Bung Karno yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…