Bu Haji Berselendang Merah
Edisi: 27/11 / Tanggal : 1981-09-05 / Halaman : 62 / Rubrik : KRI / Penulis :
BU Haji, Ny. Masitoh, membantah tuduhan seolah-olah ia menjadi otak perampokan. Yang diakuinya adalah ikut menikmati hasil perampokan yang dilakukan anaknya Tatang bersama komplotannya, dan berada di luar rumah yang dirampok ketika terjadi perampokan di Jatan Mundu Rawamangun, Jakarta Timur, bulan puasa lalu.
Mengenakan kebaya dan kain batik dengan selendang merah, di tahanan wanita Blok A, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Ny. Masitoh tidak mengesankan gambaran penduduk kampung Kadung ampar, Rangkasbitung, Ja-Bar sebagai wanita tua, yang jago silat dan banyak "ilmu" serta berpakaian nyentrik. (TEMPO. 29 Agustus 1981). Tambah lagi, Ny. Masitoh (50 tahun) dituduh mempunyai "istri," Mursini (16 tahun), bekas pemain ronggeng.
Keterlibatannya dalam kasus perampokan itu, tutur Ny. Masitoh, dimulai ketika ia kedatangan dua orang tamu, Armali dan istrinya di rumahnya di Kadungampar, 9 km dari Rangkasbitung. Tamu itu dikenalnya sebagai teman anaknya, Tatang, yang sedang mencari anaknya. Tetapi Tatang tidak ada, dan kebetulan pula kata Ny. Masitoh, ia juga sedang mencari-cari anaknya itu. Sebab itu, ia mengikuti…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…