Kiai Dudo Minta Pengasuh

Edisi: 27/11 / Tanggal : 1981-09-05 / Halaman : 81 / Rubrik : ILS / Penulis :


HARI Sabtu Pon, 15 Agustus,pukul 16.45. Menurut perhitungan tanggal Jawa, hari yang cerah itu sudah memasuki hari Minggu atau Ngahad Wage. Nyai Lurah Reksohusodo--atau biasa dipanggil "mammie" oleh putra-putri kraton--terkejut melihat jilatan api di atas bubungan Dalem Tasik Wulan, bagian dari Kraton Kasunanan Surakarta. Istana itu dilanda kebakaran.

Kraton geger. Jerit dan tangis segera memenuhi kawasan yang dikelilingi tembok tinggi itu. "Kraton kita!", jerit GRA Kus Indriyah, salah seorang putri Paku Buwono XII. "Aduh, kraton kita! Oh, Gusti, lindungilah kraton kami," ratapnya lagi.

KGPH Hangabehi putra sulung Sunan PB XII segera memimpin cara-cara memadamkan api. Dia pernah bekerja di Caltex dan pernah belajar tentang cara memadamkan kebakaran. Tapi jilatan api sudah sedemikian besarnya. Tak berapa lama mobil pemadam kebakaran tiba.

Jalan api ke bangunan lain harus dipotong. Untuk itu sayap bubungan Dalem Ageng (gedung utama) yang jaraknya cuma 15 meter, harus diambrukkan. Tidak sulit untuk mematahkannya, karena bangunan memang telah tua. Sementara itu, di beranda Keputren, dua orang istri Paku Buwono, didampingi seorang abdi dalemnya, tekun menghadapi sebuah tungku api kecil yang ditaburi kemenyan. Tanpa menghiraukan ributnya orang panik, mereka tetap berdoa, minta selamat.

Murka

Hangabei kemudian ingat nasib beberapa benda pusaka yang ada di Tasik Wulan. Tiga daun pintu tebal…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

N
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28

Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…

M
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21

Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…

K
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21

Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…