Latief Menunjukkan Jalan
Edisi: 30/11 / Tanggal : 1981-09-26 / Halaman : 81 / Rubrik : ILS / Penulis :
WAKTU turun di Stasiun Semut, Surabaya, Chalid Latif bingung. Setelah 3 tahun belajar di Kota Sala, arek Suroboyo ini harus lama termenung mencari jalan ke rumahnya. "Saya ini dilahirkan dan dibesarkan di Surabaya, tapi tiba-tiba buta jalan," katanya. Itu terjadi pada tahun 1950. Tapi dari pengalaman itu, ia mempunyai gagasan membuat peta. Dan berhasil.
Dengan modal pengetahuan dan keahlian menggambar yang diperolehnya di bangku SMA, tahun 1950 itu juga ia mulai memetakan Kota Surabaya. Bisnis kecil-kecilan dirintis bersama saudaranya Ishom Latif di sebuah rumah tua, bilangan Peneleh Surabaya. Produksi pertama peta kota perjuangan itu laku keras. Inilah yang membangkitkan semangat kedua pemuda Peneleh itu terus membuat peta.
Untuk itu ternyata keduanya bukan hanya jeli melihat lekuk liku daerah yang dipetakan. Mereka juga dapat cepat membaca "peta pemasaran"nya. Pada waktu itu, hanya Jambatan, yang pernah menerbitkan peta buatan Belanda. "Kalau orang Belanda bisa membuat peta, mengapa orang Indonesia sendiri tidak bisa?" kata Chalid Latif yang kini menjadi Direktur Utama PT Pembina Peraga.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…