Bisnis Wartawan, Jenis Lain

Edisi: 31/11 / Tanggal : 1981-10-03 / Halaman : 24 / Rubrik : MD / Penulis :


NASIB keempatnya memang sedang sial. Hari itu, mereka--Akmal Atatrik (koresponden majalah Detik), Marjunis Zen (majalah Detektif & Romantika), Abdurrahman (koran Bharata) dan Rokana Soma (koran Sinar Pagi) datang ke rumah Sutikno alias Tikia. Kepada tamunya, tuan rumah berjanji akan menyelesaikan suatu tuduhan penyelundupan secara kekeluargaan. Tapi kemudian, ketika Tikia menyerahkan sebuah amplop tebal kepada Marjunis, tiga anggota Polisi Militer ABRI mendadak menyergap dengan pistol terhunus.

Amplop itu, menurut Tikia, berisi uang S$ 2.000 (sekitar Rp 600.000) seperti yang diminta Marjunis dkk. Dan sejak 22 September, mereka diseret ke Pengadilan Negeri Tanjungpinang dengan tuduhan (berusaha) memeras Tikia. Kendati kelak tuduhan tersebut tidak terbukti, perbuatan menerima imbalan semacarn itu dari sumber berita tetap tidak dibenarkan Kode Etik Jurnalistik PWI.

Namun benarkah tuduhan tadi? Menurut Mardjunis, Tikia sengaja menjebaknya. Rupanya Marjunis dkk mencium usaha penyelundupan, yang antara lain dimotori Tikia, di Pelabuhan Batu VI, Tanjungpinang, Riau. Pengawasan terhadap arus barang impor (dari Singapura) sesudah…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

T
Televisi dan Bahasa Isyarat
1994-05-14

Dengan siaran berita dalam bahasa isyarat, dua stasiun televisi mengukir jasa untuk tunarungu. tapi yang…

"
"Diabetes" dan Pasien Diabetes
1994-05-14

Tirasnya 5.000 eksemplar, pasarnya 3 juta orang, dan pengasuhnya para dokter spesialis kencing manis. isinya:…

K
Karena Foto atau 20% Saham?
1994-04-16

Setelah ada teguran dan cekcok foto, pemimpin redaksi dan beberapa wartawan harian merdeka dikenai phk.…