Tak Ada Masa Depan Di Belfast

Edisi: 31/11 / Tanggal : 1981-10-03 / Halaman : 42 / Rubrik : SEL / Penulis :


SEAN Nolan masih berumur 6 tahun waktu itu--12 tahun yang lalu. Ketika itulah, polisi keamanan Irlandia Utara--dikenal dengan nama Royal Ulster Constabulary atau RUC-menembaki rumah susun tempat ia tinggal. Menghindari peluru yang berdesingan, Sean bersama kawannya, Patrick Rooney, menyusup ke kolong ranjang. Tapi nasib tak bisaditawar: sebuah peluru nyasar menyambar masuk, menghantam kepala Patrick Rooney. Tembus. Inilah pertama kalinya Sean Nolan menyaksikan sebuah kematian--dan kekerasan.

Dua tahun kemudian, ia kembali dipaksa menyaksikan kematian Yan lain. Kali ini giliran empat tentara Inggris dari RUC sendiri. Pasukan sial itu disambut bom di tangga utama rumah susun Sean pula--ketika mau menyerbu gedung. Empat prajurit yang berjalan di muka ringsek diremuk bom. "Anggota tubuh mereka terpencar-pencar," tutur Sean kepada John Conroy, wartawan free lance yang menuliskan laporannya di The New York Times Magzine. "Kakinya satu di sini, satu di sana."

Waktu itu Sean menangis. Dan dia tidak sendirian: para penghuni rumah susun yang bergerombol menonton korban yang berserakan, juga menangis. "Sampai sekarang tangga itu diberi nama penduduk 'tangga menangis'," kata Sean menjelaskan.

Tapi sesudah dua kejadian itu, Sean tak lagi menanis menyaksikan kematian. Maut dan kekerasan lainnya bukan lagi hal aneh. Sean kini jadi bagian dari kekeruhan di Irlandia Utara. Hatinya tegar sudah.

Sean Nolan tinggal di bagian barat Belfast, kota Yan didiami 363.000 penduduk --1/4 rakyat Irlandia Utara--dan yang paling rusak dimakan kerusuhan.

Pusat Perbelanjaan Belfast terletak di Distrik Divis--pertokoan yang diusahakan baik oleh para pengusaha Katolik maupun Protestan. Lebih mirip kamp tawanan, karena dikelilingi pagar kawat berduri yang tinggi.

Beberapa kilometer dari situlah terdapat perkampungan Divis, daerah miskin yang ditinggali penduduk Katolik. Termasuk ke dalamnya adalah rumah susun tempat keluarga Sean turut berdiam.

Rumah susun, itulah gambaran muram generasi muda Irlandia Utara. Sebagian besar isinya, yang 2.700 jiwa, adalah anak-anak. Boleh dikatakan tanpa orang tua, sebab sebagian besar kepala rumah tangga di situ tak lagi ada. Rata-rata mereka anggota IRA yang kini mendekam di penjara. Sedang yang tersisa umumnya penganggur--kurang lebih 40%.

Di malam hari, daerah sekitar itu gelap gulita. RUC telah mencabut penerangan umum di situ--mencoba mengurangi keganasan para penembak liar di malam hari yang memanfaatkan cahaya lampu.

RUMAH susun itu sendiri berada dalam keadaan serunyam-runyamnya. Jauh lebih pengap dari slums di Amerika Serikat yang sudah terkenal jorok. Dinding-dindingnya sudah sukar dikenali warnanya, penuh corat-coret perjuangan. Tikus berseliweran, dan bau busuk merayap ke semua penjuru. Istimewa bau pesing, karena di malam hari, para pemabuk pada seenaknya kencing di tangga.

Di tempat seperti itulah Sean Nolan dibesarkan. Di tempat itu pula ia dan kawan-kawan sebayanya biasa dihajar habis-habisan oleh ayah-ayah mereka yang putus asa. Dan di tempat itu pula Sean akhirnya terbiasa dengan peristiwa tembak-menembak.

Sebab Perkampungan Divis tak sepenuhnya dikuasai RUC. Di sana terdapat kekuasaan Provos pula--singkatan dari Provisional, tangan paling ekstrim dari pasukan pembebasan Irlandia IRA.…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…