Harapan Baru Dari Atletik
Edisi: 31/11 / Tanggal : 1981-10-03 / Halaman : 72 / Rubrik : OR / Penulis :
KETIKA juri mengangkat bendera hijau, tanda lompatan sah, Mohammad Mochtar langsyng mengacungkan kepalan tangan kanannya--mirip salam kemenangan atlee Negro Amerika. Tapi penonton tak peduli. Baru sewaktu di papan pengumuman tertera angka 1553, tanda jarak yang dicapai 15,53 m, tepuk tangan 5.000 pengunjung stadion utama Senayan bergemuruh. Rekor lompat jangkit Awang Papilaya (15,10) tumbang--setelah 20 tahun bertahan. Suatu prestasi terbaik dalam PON X pekan lalu.
Penumbangan rekor itu, menurut Mochtar, berkat ketekunan pelatih Bram Soselisa. Baginya, Bram Soselisa tak kalah dibanding pelatih Wolfgang Delfs yang memoles teknik lompatannya selama tiga bulan (Juni-Agustus) di Kiel, Jerman Barat.
Mohammad Moehtar, 23 tahun, datang dari Jawa Timur. Ia semula tak tertarik pada lompat jangkit. Nomor kesenangannya adalah lompat jauh dan loncat tinggi. Mochtar pernah menjadi juara junior untuk kedua mata lomba tersebut di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…