Berantam, Berembuk Dan (jangan) ...

Edisi: 34/11 / Tanggal : 1981-10-24 / Halaman : 67 / Rubrik : PDK / Penulis :


AKANKAH harapan terwujud: para pelajar tak lagi berkelahi? Ini idam-idaman khusus untuk Jakarta -- ibukota Republik, yang memang masa-masa terakhir ini menjadi ajang paling menyolok kerusuhan antar pelajar. Dua sekolah yang selama ini menjadi pusat perhatian terbesar, SMAN IX dan SMAN XI, sudah disatukan. Dan setidaknya sampai laporan ini ditulis, belum ada kasus baru yang mereka ciptakan.

Maka inilah sebuah evaluasi, kalau bukan kritik diri. Sebab dua SMAN itu, yang sekarang menjadi SMAN 70, tentu saja bukan satu-satunya ajang. Bahkan setelah mereka diam, peristiwa baru tetap saja muncul dari sudut-sudut lain.

Menyedihkan, memang, bahwa selama tujuh bulan terakhir ini telah terjadi--menurut catatan Kodak Metro Jaya-119 kasus. Berarti pukul rata dalam sebulan 17 kali. Atau sekali dalam 2 hari. Siapa yang tak merasa runyam?

Banyak pihak yaag sudah dari harihari kemarin angkat bicara. Tapi anakanak itu bertingkah terus. Hampir tanpa banyak omong, mereka menggasak, menghadang, menyerbu dan bahkan, sedih, membunuh. Awal bulan, Zainal Arifin tewas dikeroyok para pelajar kelas III SMA 26 Filial di pompa bensin Cililitan -- hanya gara-gara rokok (lihat box).

Dua bulan lalu, siswa kelas II STM III bersama tiga…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…