Tangan Merampas Jiwa Terempas

Edisi: 34/11 / Tanggal : 1981-10-24 / Halaman : 70 / Rubrik : PDK / Penulis :


BAGAI bunyi gong dalam sebuah lakon sedih, Zainal Arifin, 28 tahun, tewas di tangan sejumlah pelajar yang menggasaknya. Ia tak tertolong karena luka parah, termasuk akibat-tusukan di lambung kirinya--oleh pisau yang kemudian patah.

Karyawan PT Sanoh Indonesia yang baru enam bulan menikah itu, tentu tak menyangka riwayatnya akan berakhir seperti itu. Di terik siang 1 Oktober tersebut ia baru saja mengantarkan barang perusahaannya suku cadang kulkas, ke Nasional Gobel di Jalan Gandaria, Jakarta Timur. Sebelum kembali ke kantornya di Pulogadung, ia mampir ke pompa bensin dekat terminal bis Cililitan.

Arifin turun membuka tutup tangki, sementara Maman, 26 tahun, sopirnya .tp duduk di belakang setir. Ketika itu--menurut rekonstruksi yang dilakukan polisi, 14 Oktober--di depan mobil Arifin ada sebuah oplet yang sedang mengisi bensin pula. Penumpangnya antara lain 7 orang pelajar SMA 26 Filial, Condet, berseragam putih-putih. Anak-anak kelas 111 jurusan IPS itu baru pulang dari sekolah setelah paginya mengikuti upacara peringatan Hari Kesaktian Pancasila.

Melihat Maman merokok, salah seorang dari mereka, Anton, tiba-tiba ngiler. Ia lalu turun dari oplet, diikuti Goby, Iwan dan Berthy, mendatanginya dan minta rokok. Tanpa berpelit-pelit Maman memberikannya. Tapi Anton malah merampas rokok itu berikut bungkusnya kemudian membagi-bagikannya kepada kawan-kawannya.

Arifin, yang tak senang melihat cara itu langsung menghampiri Anton dan menegurnya. Anton rupanya tak suka. Mereka lantas cekcok. Baku hantam terjadi. Iwan, Goby dan Berthy segera ambil bagian. Sementara itu M. Sidik, yang sejak tadi…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

W
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14

Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…

S
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16

Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…

T
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16

Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…