Yerusalem, O, Yerusalem

Edisi: 43/11 / Tanggal : 1981-12-26 / Halaman : 40 / Rubrik : SEL / Penulis :


MENYEDIHKAN, jadi walikota Yerusalem. itulah kata-kata pertama sebuah sajak penyair Israel terkemuka, Yehuda Amichai. Sajak itu diterjemahkan ke bahasa Inggris di tahun 1968, setahun setelah Yerusalem bagian timur direbut pasukan Moshe Dayan. Isinya sedikit lucu, tapi nada dasarnya suram--bahkan ada rasa putus asa:

MenyedihkanJadi walikota Yerusalem.Sungguh tak menyenangkan.Bagaimana ada orang yang dapat jadi walikota untuk tempat seperti itu?

Apa yang dapat ia lakukan terhadapnya? Ia akan membangun, membangun, membangun

Dan di malam hari batu dari bukit-bukit sekitar akan merangkak turun menuju rumah-rumah batu, seperti serigala-serigala datang untuk meraung ke arah anjing-anjing yang telah jadi budak manusia.

Yerusalem, dari jauh, memang batu. Peraturan telah mengharuskan agar tiap bangunan di kota itu didirikan dengan bahan bumi setempat itu-hingga ke mana pun anda memandang, yang nampak di bawah langit biru Timur Tengah dinding menguning, keras, antik.

Tapi tak cuma itu. Di bukit-bukit sekitar, di sela-sela pohon zaitun, yang menghadang adalah suasana gersang.

Dari atas sana masa silam telah menyisakan kenangan, tentang penyerbuan ke kota ini. Berkali-kali, sejak Raja Nebukadnezar dari Babilonia datang dengan pasukannya tahun 587 sebelum Masehi. Dan dari bukit-bukit tua itulah batu bercampur puing bercampur gertak. Seperti dulu, seperti dulu, Yerusalem akan lumat kembali ke rimba masa lalu.

Bagaimana ada orang dapat jadi walikota untuk kota seperti ini?

Wajah Walikota Teddy Kollek bukanlah wajah yang riang. Ia sejak 1965 duduk di jabatan itu--dan sejak 1967 dengan sendirinya jadi walikota dari Yerusalem bagian timur pula. Umurnya sudah 70 tahun lebih. Lelaki Yahudi kelahiran Wina ini tak tinggi, dan perutnya memberat kokoh ke depan. Rambutnya yang pirang itu memutih. Parasnya tergurat oleh usia, dan pandangannya seakan capek oleh kerja.

Ada sesuatu yang kasar dalam sikapnya ke luar, seperti sikap pemimpin buruh pabrik, dan senyumnya yang praktis nihil itu mengingatkan kita akan baris pertama sajak Amichai. "Menyedihkan, jadi walikota Yerusalem . .. "

Tapi Teddy Kollek bukan orang yang menggerundel karena jabatannya. la tak kepingin jabatan yang lebih tinggi dari itu. Tahun yang lalu ia pernah berpidato di depan suatu pertemuan para walikota di Amerika. Ia memberi nasihat: jangan jadikan jabatan walikota sebagai batu injakan ke jabatan lebih tinggi di tingkat nasional. Bagi Kollek, pekerjaan walikota sudah cukup berharga.

Tapi tentu ia bisa mengatakan demikian, karena satu hal: tak banyak kta di dunia ini seperti Yerusalem. Tatkala kenyataan ini dikemukakan padanya, Kollek diam saja. "Benar juga," katanya kemudian.

DI-rumahnya yang sederhana--ia dan istrinya, Tamar, tinggal di satu apartemen bersama lima keluarga lain di Jalan Rashba yang sempit - Kollek punya sebuah buku tua. Ia selalu punya buku tua. Di buku itu, yang ditulis oleh seorang pastor Jerman sekitar satu setengah abad silam, ada satu peta Di peta itu nampak: pusat dunia adalah Yerusalem.

Posisi yang istimewa, dalam kesadaran jutaan orang. Tapi mungkin karena itulah kota ini, yang oleh orang muslim Arab disebut Al-Quds ("Yang Suci"), merupakan kota yang seolah tak putus-putusnya jadi obyek rebutan antarbangsa, antarkeyakinan. Bahkan menjelang akhir abad ke-20, mungkin ia juga jadi kota yang akan menentukan perang, atau perdamaian, di dunia yang sarat nuklir ini.

Apa yang dapat dilakukan seorang walikota terhadapnya?

JAWABANNYA: tak banyak, jika kita ingat cerita Yerusalem. Cerita itu panjang, bisa berasal dari 4000 tahun yang lalu, tapi bisa juga dimulai dari sebuah subuh, di bagian Kota Tua.

Di udara subuh itu, muazzin akan menyeru azan, dari Masjid Al-Aqsa yang suci. Hari masih gelap, tapi bayangan masjid yang terletak di tanah ketinggian di Kota Tua itu biasanya nampak dengan jelas. Sekitar 200 meter di belakangnya, pada gunduk yang lebih tinggi lagi, berkilat kubah keemasan Boit ul-Maqdis.

Nama itu berarti 'Kenisah' dalam bahasa Injil. Dulu ia memang kuil atau kenisah Yahudi yang didirikan oleh Sulaiman, dihancurkan oleh Nebukadnezar dan didirikan lagi--lebih megah -- oleh Raja Herod. Bangunan karya Herod itu kemudian dihancurkan oleh pasukan Romawi di…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…