Manusia Sampah Sekitar Kairo

Edisi: 43/11 / Tanggal : 1981-12-26 / Halaman : 47 / Rubrik : SEL / Penulis :


ADA yang istimewa pada gelandangan Kairo. Bukan hanya pakaian mereka yang kumuh, tubuh yang dekil, dan bau yang masya Allah -- seperti umumnya gelandangan di mana-mana Gelandangan Kairo punya perbedaan sedikitnya dalam dua hal.

Pertama, mereka hampir merupakan satu kaum yang sejak semula tersendiri -- bukan sekedar orang-orang yang terhempas dari lapangan rizki lantas jadi pengais sampah. Kedua, mereka sebenarnya dibutuhkan--sambil diingkari--oleh Kota Kairo yang metropolitan.

Mereka tampil menyolok mata di jalan-jalan Ibukota, tapi--dan ini yang khas--hidup dalam kelompok terpisah di pinggiran kota. Hanya di waktu-waktu tertentu mereka meninggalkan pondokan menyerbu Ibu kota yang lebih makmur itu -- mengendarai kereta-kereta yang dibikin dari campuran kayu dan besi bekas. Kereta atau gerobak-gerobak itu, yang seakan takkan mampu melakukan perjalanan, ternyata pulang dengan muatan sarat. Tapi apa yang mereka muat?

Sampah. Dan untuk itu sasaran mereka adalah rumah-rumah penduduk dan tempat-tempat umum Rumah susun, apartemen, hotel, restoran. Dengan kaki telanjang, sebuah keranjang besar di punggung, dan anak-anak yang menunggui gerobak, mereka bekerja dengan sekop atau apa saja memindahkan sampah. Berbeda benar dengan rekan-rekan mereka di Jakarta misalnya yang justru mendirikan gubuk-gubuk liliput di sekitar timbunan sampah (di tengah kota) dan menyortir "koleksi" di situ juga.

Para gelandangan Mesir itu (yang dengan demikian ternyata bukan gelandangan) membawa pulang seluruh muatan mereka ke rumah--ke suatu pemukiman di luar kota, tentu saja liar, yang hampir seluruhnya dihuni orang seasal. Hasil pengumpulan melimpahi daerah lain di sekitarnya--dan menyebarkan bau semerbak busuk. Beberapa lapangan dan jalan di sana boleh dibilang berubah jadi gunung dan kawah sampah. Asap dari bakaran barang tak berguna mengapung ke udara, menambah ramainya bau-bauan angkasa Mesir.

Mereka ini disebut kaum Zebbaleen (Jabaliyyiin), artinya orang-orang gunung, orang-orang udik. Juga disebut Zarrab. Nama yang terakhir memang lebih tepat--artinya sekaligus 'kendaraan yang merayap' (gerobak) dan 'manusia yang merayap'. Mereka itu orang Koptik--Kristen asli Mesir.

Nah. Bila dikatakan--oleh seorang wartawan AS, Kairo--bahwa birokrasi pemerintahan Mesir 80%-nya dikuasai golongan Koptik atau Kristen lain (jumlah yang ternyata dilebih-lebihkan), orang bisa juga melihat lapisan Koptik yang gembel ini. Secara semberono bisa…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

Z
Zhirinovsky, Pemimpin dari Jalanan
1994-05-14

Vladimir zhirinovsky, ketua partai liberal demokrat, mencita-citakan terwujudnya kekaisaran rusia yang dulu pernah mengusai negara-negara…

J
Janji-Janji dari Nigeria
1994-03-12

Di indonesia mulai beredar surat-surat yang menawarkan kerja sama transfer uang miliaran rupiah dari nigeria.…

N
Negeri Asal Surat Tipuan
1994-03-12

Republik federasi nigeria, negeri yang tak habis-habisnya diguncang kudeta militer sejak merdeka 1 oktober 1960.…