Yang Ekstrim-ekstrim Dalam Sejarah

Edisi: 45/10 / Tanggal : 1981-01-03 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :


"SAYA dulu bangga disebut ekstrimis," kata Roeslan Abdulgani, bekas Menlu yang kini menjabat Ketua Tim P-7. Pada zaman penjajahan, istilah gerakan ekstrim digunakan Belanda sebagai lawan dari kaum moderat yang mau bekerjasama dengan mereka.

Tentang ini Roeslan punya cerita. Pada waktu serangan Belanda ke Yogyakarta 19 Desember 1948, sebagai Sekjen Departemen Penerangan Roeslan sibuk mengadakan hubungan dengan para pejabat negara lain. Hari itu ia berusaha mengumumkan sikap pemerintah mengenai serangan Belanda, karena Menpen waktu itu, Moh. Natsir dirawat di rumah sakit, akibat terpeleset.

Roeslan tertembak dan jari telunjuk kanannya hilang. Ia dirawat di rumah sakit Bethesda, tanpa mengetahui bahwa Menpen Natsir juga dirawat di sana. Setelah 5 hari Roeslan ditangkap Belanda, "mereka heran mengapa saya masuk gerakan ekstrim. Menurut pengertian mereka, ekstrimis…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?