Kerja Keras, Juga Mimpi Buruk
Edisi: 45/10 / Tanggal : 1981-01-03 / Halaman : 39 / Rubrik : AG / Penulis :
SEORANG mahasiswa dari Bali, duduk bersila di apartemennya di California, AS. "Saya membayangkan diri saya di rumah -- di depan sebuah pura, di kampung saya." Dan ia mulai sembahyang.
Ia, I Wayan Lendra dari University of Southern California (USC), barangkali memang tidak secara persis mewakili "konflik keagamaan" dalam diri para mahasiswa kita di luar negeri. Maklum Hindu Dharma yang Bali itu memang sangat khas "tak punya kawan" di negeri asing. Tapi tidak berarti mahasiswa kita yang Islam -- bahkan Kristen -- tidak menghadapi semacam konflik.
Memang ada organisasi keagamaan: Moslem Student Association (MSA) di banyak kampus di AS, misalnya, Young Moslem Association (YMA) di Eropa, atau perkumpulan Immanuel yang terlihat di Berlin dan beberapa lagi. Tapi organisasi memang belum usah identik dengan kehidupan keagamaan di kalangan yang dianggap warga.
Pertama: jadwal pelajaran para mahasiswa memang padat. Bukan hanya jam-jam kuliah -- juga tugas-tugas universitas yang memang bisa jauh lebih berat dari yang dihadapi para mahasiswa di tanah air. Jangan pula dibayangkan kegiatan akademis selalu berhenti persis di siang bolong di hari Jumat.
Di kampus USC misalnya, di Los Angeles (terdapat sekitar 200 mahasiswa kita, dengan lebih 80% nonpribumi), hanya dua orang turut sembahyang Jumat. "Dulu ada empat, tapi yang dua lagi sudah balik ke…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…