Kekayaan & Kemiskinan Kita

Edisi: 46/10 / Tanggal : 1981-01-10 / Halaman : 48 / Rubrik : EB / Penulis :


TEPUK tangan riuh meledak lima kali sebelum Presiden Soeharto mengakhiri pidato RAPBN 1981-1982 di DPR 5 Januari 1981. Itu terjadi ketika Presiden menginstruksikan kepada semua Pemerintah Daerah, "menghentikan segala bentuk perjudian yang ada di daerahnya selambat-lambatnya mulai 1 April '81 nanti." Juga ketika Presiden mengumumkan kenaikan gaji, yang pelaksanaannya mulai 1 Januari ini. Dan keplok seru terdengar ketika, dalam nada suara yang agak tinggi, Presiden memberitakan, pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM selama tahun anggaran 1981-1982 ini.

Tapi tak semua hadirin cepat paham mendengar angka-angka RAPBN yang saling berkejaran dari juta, milyar sampai trilyun. Hanya umumnya mencatat, bahwa RAPBN 1981-1982 ini berjumlah Rp 13,9 trilyun atau bertambah hampir 32% dari APBN 1980-1981 yang ketika itu dianggarkan sebesar Rp 10,5 trilyun. Kenaikan yang tak sebesar tahun lalu 50% lebih.

Penerimaan minyak masih tetap merupakan primadona mewakili sekitar 60% dari seluruh anggaran penerimaan. Jumlahnya yang sudah diperhitungkan sesuai dengan kenaikan harga setelah konperensi OPEC di Bali, diperkirakan akan mencapai Rp 8,6 trilyun. Yang menarik, secara persentase jumlah yang 60% dari penerimaan ini menurun. Dalam APBN 1980-1981 yang akan tutup Maret nanti, penerimaan minyak meliputi sekitar 70% dari seluruh penerimaan dalam negeri.

Kenapa kenaikan minyak dalam tahun ini lebih sedikit dibandingkan dengan tahun sebelumnya? Ada yang beranggapan, ini mungkin merupakan indikasi, tahun 1981 dan 1982 mendatang akan lebih sulit lagi menaikkan harga ekspor minyak, karena masih adanya resesi ekonomi dunia. "Stok minyak di dunia masih berlebih, sedang permintaan mulai melemah," kata seorang pengamat.

Menteri Perminyakan Sheik Zaki Yamani, ketika…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…