Tembakan-tembakan Untuk Muchtar

Edisi: 09/24 / Tanggal : 1994-04-30 / Halaman : 28 / Rubrik : NAS / Penulis : IND


MUCHTAR Pakpahan, 41 tahun, doktor ilmu hukum lulusan Universitas Indonesia, hari-hari ini kena sorot dari delapan penjuru angin. Ketua Umum Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) ini diminta bertanggung jawab atas kerusuhan berbau rasial yang membawa korban nyawa di Medan. Ia juga dituduh bertanggung jawab atas berbagai aksi buruh belakangan ini di berbagai tempat.

Pemogokan buruh di Semarang yang marak belakangan ini, misalnya, menurut Pangdam Diponegoro Mayor Jenderal Soeyono, disebabkan oleh hasutan Muchtar. Lebih jauh, menurut Soeyono, Muchtar perlu diwaspadai karena, menurut penelitian pihak keamanan, Muchtar yang sewaktu kecil bernama Bebas Pakpahan itu adalah anak Sutan Johan Pakpahan, tokoh penggerak peristiwa Bandar Betsi, Simalungun, Sumatera Utara.

Menjelang meletusnya G-30-S/PKI, 1965, di Desa Bandar Betsi, Kecamatan Bandar, Simalungun, meletus bentrokan fisik antara pihak perkebunan dan petani yang didukung Barisan Tani Indonesia (BTI/PKI). Dalam bentrokan itu, Peltu Sudjono tewas dikeroyok sekitar 100 petani. Betulkah tuduhan itu? Berikut ini kutipan wawancara Muchtar Pakpahan ketika bertemu dengan TEMPO, Rabu dan Sabtu pekan lalu. Gayanya tak berubah, selalu meledak-ledak.

Soal Bandar Betsi itu.

Saya sedang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?