Armenia Dan Arang Di Kening

Edisi: 23/11 / Tanggal : 1981-08-08 / Halaman : 37 / Rubrik : SEL / Penulis :

SEORANG lelaki Armenia berusia 76 tahun, Kourken Yanikian, berjalan dengan tenang memasuki sebuah hotel di Santa Barbara, California, AS. Di sana ia menembak mati Konsuldan Konsul Jenderal Turki sekaligus. Itu terjadi bulan Januari 1973.

Dan sampai sekarang Kourken mendekam dalam penjara. Tapi ia kelihatan puas. Tindakan itu, katanya, dilakukannya setelah sia-sia menunggu selama 60 tahun. Menunggu apa? "Pengakuan dunia. dan imbalan yang setimpal atas pembantaian tahun 1915, yang menghabiskan lebih separuh penduduk Armenia."

Dua tahun setelah aksi Kourken, Januari 1975, sebuah bom meledak di kantor Dewan Gereja-gereja se-Dunia (WCC) di Beirut. Penanggungjawabnya: 'Tentara Rahasia untuk Pembebasan Armenia (ASALA)', sebuah organisasi yang hingga kini misterius. "Tampaknya generasi muda Armenia mulai mengambil inisiatif perjuangan bersenjata untuk menarik perhatian dunia terhadap penderitaan mereka," tulis Judith Perera, editor politik The Middle East (TME), Juni.

WCC dipilih sebagai sasaran, akibat peranan badan ini membantu orang Armenia beremigrasi dari Timur Tengah dan Armenia Soviet. Umumnya tujuan emigran itu Eropa Barat dan Amerika Serikat. Padahal "semakin luas gerakan emigrasi, semakin sedikit orang Armenia yang berniat pulang ke tanah leluhur," kilah seorang pemuka ASALA.

Problemnya sama dengan yang dihadapi orang Palestina. Semakin banyak pengungsi Palestina terserap dan menjadi warga normal negara yang dimasuki, menurut para pejuang mereka, semakin pudar tuntutan untuk mendapat kembali negeri mereka yang direbut Israel Dan selama enam tahun terakhir, masalah ini sudah menimbulkan 60 insiden. Termasuk pembunuhan dan peledakan bom. Sebagian besar terjadi di Eropa.

Sementara itu, berbagai kelompok kekerasan Armenia bermunculan. Antara lain Komando Keadilan untuk Pembantaian Armenia (CJAG), yang merupakan cabang Partai Dashnag. Dan Gerakan Perlawanan Armenia Baru (NARM).

Huru-hara pun meningkat. Tidak kurang dari 17 serangan ditanggung diplomat Turki di pelbagai tempat. Dengan akibat 19 orang tewas dan 11 luka-luka.

Serangan bom dilancarkan 44 kali Dari jumlah itu, 19 kali ditujukan untuk menghancurkan harta benda orang Turki. Sisanya sasaran lain. Kerugian material yang ditimbulkannya cukup parah, di samping empat orang tewas dan 26 luka-luka. Dendam apa sebetulnya yang dipendam orang Armenia terhadap Turki?

Bila dilacak ke belakang, sejarah Armenia sudah mulai berbunga sejak tahun 95 sebelum Masehi. Tatkala itu sebuah kerajaan berdiri dengan megahnya, hingga abad ke-4 sesudah Isa.

Masa pengkristenan mulai sejak tahun 301, alias 24 tahun sebelum ditetapkannya doktrin Trinitas. Karena itu ada anggapan yang menuntut pengakuan, bahwa di Armenialah terdapat kerajaan Kristen yang pertama di muka bumi. Gereja mereka pun, yang juga banyak cabangnya di dunia Arab, terhitung salah satu yang sangat khas. Bangsa Armenia, yang di kemudian hari mempunyai, seorang William Saroyan, pengarang kaliber dunia yang tinggal di AS itu (dan meninggal beberapa bulan lalu), harus mempunyai identitas yang teguh-tuntas.

Tapi 86 tahun kemudian, kerajaan itu jatuh ke tangan orang Roma dan Parsi. Armenia dicabik jadi dua bagian. Itulah pula awal masa dominasi kekuasaan asing, yang berkesinambungan hingga 16 abad kemudian . . .

Dan jatuh bangunlah Armenia sejak itu. Suatu saat ia berada dalam kekhalifahan Arab, lain hari diperintah Kerajaan Byzantine. Pindah ke tangan orang Turki Seljuk, lalu jatuh ke pangkuan Kerajaan Ottoman. Kemudian terjerembab ke dalam rangkulan Kekaisaran Rusia.

Pada abad ke-16, Sultan Selim dari Kerajaan Ottoman memukimkan orang-orang Kurdi…

Keywords: -

---

Foto Terkait