Yahudi Berwarna Di Hotel Hilton

Edisi: 26/11 / Tanggal : 1981-08-29 / Halaman : 73 / Rubrik : OR / Penulis :


SAOUL Mamby akan menerima dari promotor Herman Sarens Soediro US$350.000 (Rp 225 juta), atau 100 kali lipat bayarannya dua tahun lalu. Juara dunia tinju kelas welter ringan WBC (Komisi Tinju Dunia) itu sungguh lumayan mahalnya. Tapi ia menempuh 10 tahun masa suram sebelum ia mencapai pasaran sekarang.

Ia lahir (4 Juni 1947), tumbuh, dibesarkan dan mengalami barmitzvahed (khitanan secara Yahudi pada usia 13) di Bronx, suatu wilayah "hitam" New York. Ibunya keturunan Spanyol dan ayahnya asal Jamaica memang pemeluk agama Yahudi sejak Mamby berusia 4 tahun. Pada umur 18, pemuda berkulit kuning dukuh dan rambut keriting itu masuk dinas militer dan dikirim ke Vietnam Setahun kemudian ia pulang ke Bronx dan mulai berlatih di sasana amatir Gleason. Untuk makan ia bekerja sebagai tukang lap kaca dan sopir taksi.

Setelah dua tahun sebagai amatir, ia memasuki tinju prof. Kepindahan itu disebutnya "perjudian terbesar" bagi hidupnya. Penampilannya pertama didukung banyak penonton asal Puerto Rico. "Setelah mereka tahu saya bukan orang Puerto Rico, mereka mulai bilang 'booo', seakan-akan saya telah membunuh orang," katanya.

Selanjutnya adalah masa suram. Pria yang baby faced itu dijuluki Sweet Mamby dan sering disoraki penonton karena kurang agresif. "Mamby memang tidak komersial di Amerika. Publik lebih menyenangi Aaron Pryor yang punya pukulan maut seperti George Foreman," demikian komentar Don Maieski, wakil promotor Don King untuk…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

H
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14

Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…

M
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14

Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…

K
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14

Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…