Kredit Di Laut, Utang Di Darat

Edisi: 41/11 / Tanggal : 1981-12-12 / Halaman : 29 / Rubrik : DS / Penulis :


EMPAT buah rumah nelayan--gubuk reyot beratap rumbia--tak jadi dilelang. Padahal bangunan yang menjadi agunan kredit itu seharusnya dilelang akhir bulan lalu. Sebab keempat pemiliknya tak lagi sanggup mengembalikan angsuran kredit yang mereka terima.

Mendadak, awal Desember ini, Bupati Bahcmid Muhammad yang juga bertugas sebagai Kepala Kantor Lelang Kelas II Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, menangguhkan pelelangan sampai Pemilu usai tahun depan. Alasannya, menurut Bahcmid, "untuk menjajaki apakah mungkin mereka diberi kelonggaran untuk mengembalikan kredit."

Kredit itu semula menyangkut 20 orang nelayan di Tanjungtiram, sebuah desa di tepi Selat Malaka, Kabupaten Asahan. Besarnya Rp 1,5 juta/orang, dengan agunar. rumah tempat tinggal. Kredit diberikan berupa sampan, motor tempel dan peralatan penangkap ikan, berikut uang untuk modal pertama Rp 157.500.

Tenggang waktu pembayaran kredit tersebut selama 3 bulan dengan bunga 1%. Setiap bulan penerima kredit diwajibkan menyetor minimal 40% dari hasil bersih hasil tangkapan di laut melalui KUD. "Tapi sejak bulan pertama, Juni 1977, penyetoran itu sudah seret," kata Chaidir Udin, Ketua KUD Furnia.

Puso

Karena pada bulan-bulan berikutnya masih tetap ada nelayan yang tidak menyetor angsuran, "akhirnya Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) turun…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

E
Eropa Bersatu
1994-06-18

Eropa bersatu menghadapi masalah berat, euro-skeptis. arus ini akibat situasi ekonomi dan politik yang memprihatinkan.…

D
Dari Iran ke Contra
1994-06-18

Oliver north, 50, calon kuat terpilih sebagai senator negara bagian virginia, dari partai republik. ia…

U
UU Pro Homo
1994-06-18

Provinsi ontario, kanada, mengesahkan uu homoseks. kaum homo diperbolehkan melakukan pernikahan, mendapat tunjangan, dan diijinkan…