Dia Menengadah Ke Pohon Sawit
Edisi: 41/11 / Tanggal : 1981-12-12 / Halaman : 77 / Rubrik : SD / Penulis :
MELEWATI rerumputan yang sarat embun, ia melompati parit demi parit. Sesekali tangannya berpegang pada pelepah kelapa sawit yang menjuntai di mana-mana, mengatur napas. Di pagi yang dingin itu tubuhnya mulai berkeringat. Tapi di depannya, di celah-celah jejeran pohon kelapa sawit, parit-parit masih membentang--dan ia terus melompat.
Itulah yang dikerjakan Wadri setiap pagi untuk mencapai bagian kebun kelapa sawit yang harus dipetiknya. Maka pemetik buah kelapa sawit di Perkebunan Mata Pao (milik Socfindo) di Deli Serdang (Sum-Ut) itu mempersiapkan peralatannya: sebuah kapak kecil, arit dan beberapa utas tali plastik. Hari itu dia harus memetik di bagian kebun tua dengan ketinggian pohon rata-rata 7 meter.
Sesaat lamanya Wadri mengamati pohon kelapa sawit yang hendak dia petik. Kemudian ia mengitari pohon sambil menengadah ke atas, meneliti buah-buah yang sudah matang. Tak lama, sebuah galah panjang dari bambu yang memang sudah tersedia di sekitar pohon ditancapinya arit. Dengan alat ini Wadri pun menjolok tandan-tandan buah kelapa sawit.
Sekitar pukul 12.00 Wadri telah merontokkan 85 tandan. Tapi pekerjaan berikutnya tak kalah berat membersihkan duri-duri dengan kapak, mengumpulkan buah-buah sawit itu dan memanggulnya ke tempat pengumpulan berjarak ratusan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
DIA DI BELAKANG PENONTON
1983-02-05Walaupun bisa nonton gratis, penghasilan rata-rata kecil, juga terancam bahaya radiasi.
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12Dengan adanya isu bahwa orang bertato akan diculik jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun, bahkan…
DI TUBUHMU KULIHAT TATO
1983-02-12Dengan adanya isu orang yang bertato akan dibunuh, jumlah permintaan untuk ditato menjadi turun bahkan…