Si Buncit Berkapling-kapling

Edisi: 47/10 / Tanggal : 1981-01-17 / Halaman : 08 / Rubrik : NAS / Penulis :


KESEMRAWUTAN tampaknyaakan mewarnai Kongres II PDI 14 - 16 Januari ini. Itu tampak dari cara mempersiapkan kongres tersebut. Sampai Senin lalu belum tampak poster yang terpasang atau kesibukan di pusat panitia kongres di Jalan Volley, Senayan, Jakarta. Tiga bungkus amplop dan undangan pembukaan kongres siang itu tampak baru dibongkar dan akan dikirim pada Sabam Sirait, Sekjen DPP PDI.

Lambatnya undangan dikirim memang diakui Sabam. "Soalnya uang yang kami dapat baru keluar sekarang. Itupun kami dapat dari bantuan beberapa teman," ujarnya sambil tertawa lebar. Pada cabang-cabang di daerah, ia terpaksa mengirim telegram dan surat kilat khusus mengundang kedatangan mereka ke Jakarta. "Bila undangan belum diterima, mereka bisa datang langsung ke Jakarta. Dengan senang hati DPP PDI akan menerima mereka," tambah Sabam.

Toh kedatangan para utusan itu ke Jakarta belurr. pasti menjamin mereka akan bisa hadir dalam kongres. Mereka akan dicegat suatu panitia mandat, yang akan meneliti siapa yang berhak mewakili cabang atau daerah itu. Panitia mandat ini pula yang akan menyelesaikan masalah DPD (Dewan Pimpinan Daerah) dan DPC (Dewan Pimpinan Cabang) kembar yang belum terselesaikan sampai saat terakhir menjelang kongres. Menurut ketentuan, masing-masing cabang mendapat satu undangan dan bisa mengirim 5 orang mewakili masing-masing unsur.

Yang agaknya akan lebih membuat kisruh: jumlah DPC kembar yang semula hanya 30 di antara 282 DPC PDI di seluruh Indonesia, rupanya berkembang biak dengan cepat beberapa pekan terakhir ini. Sebabnya: beberapa tokoh utama PDI menjelang kongres ini sibuk menggalang kekuatan, antara lain dengan membentuk cabang-cabang tandingan.

"Perjuangan" merebut pimpinan PDI tampaknya memang seru dan menarik untuk ditonton. Yang paling menggebu-gebu adalah pertarungan dalam PNI-unsur terbesar dalam PDI.

Hanya Mainan

Menjelang kongres, PDI terpecah dalam dua kelompok utama: yang menentang kongres dan yang mendukungnya. Kelompok yang…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?