Seandainya Tanpa Wiweko

Edisi: 50/09 / Tanggal : 1980-02-09 / Halaman : 49 / Rubrik : EB / Penulis :


DIR-UT Garuda Wiweko Supono tak bersedia diwawancarai. Juga pimpinan Garuda yang lain. Tapi dalam kesibukan krisis pekan lalu Sugiri, Dirjen Perhubungan Udara, sempat meluangkan waktu untuk sebuah tanya-jawab dengan wartawan TEMPO, A. Margana.

Sugiri, 51, perwira tinggi TNI-AU, bekas Sekretaris Militer Presiden diangkat sebagai Dirjen menggantikan Marsekal Muda Kardono, sejak Juli 1979. Berikut ini petikan wawancara itu.

Sejauh apa kemajuan yang dicapai Garuda?

Kebutuhan masyarakat akan angkutan udara dipenuhi Garuda dengan menambah sebanyak mungkin jumlah pesawat. Frekuensi penerbangan selalu ditambah mengikuti kebutuhan masyarakat. Contohnya. Sekiranya Garuda tak dapat mengembangkan armadanya, penerbangan Jakarta-Surabaya tak bisa dilakukan 10 kali sehari, dan Jakarta-Medan 5 kali sehari, seperti sekarang.

Untuk itu, Garuda berusaha menekan cost (biaya). Dalam hal ini, kalau diminta gaji crew sama dengan penerbang asing, jelas tidak mungkin. Di samping untuk mengembangkan armada sendiri, juga untuk menjaga keseimbangan di dalam negeri. Warga Garuda tak lepas dari masyarakat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14

Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…

S
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14

Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…

S
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14

Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…