Jinak-jinak Anak Merpati, Enak Juga

Edisi: 04/10 / Tanggal : 1980-03-22 / Halaman : 30 / Rubrik : ILS / Penulis :


TIAP tengah malam Marullah harus bangun dari tidurnya. Di rumahnya di Rawamangun, Jakarta, pada jam-jam tidur seperti itu, ia terbongkok-bongkok menuju dapur. Sambil sesekali menggosok-gosok matanya yang masih berat, tangannya mulai menyuapi anak-anak burung dara satu per satu dengan biji jagung rebus yang sudah dibelah-belah. Apabila puluhan, bahkan ratusan burung itu sudah kenyang, merekapun tidur lagi. Dan Marullah pun kembali tidur.

Tapi pagi-pagi Marullah (30 tahun) dengan sepedanya sudah ada di tengah kesibukan lalu-lintas Jakarta. Kotak papan berisi anak-anak merpati terikat erat di bagase sepedanya, dua atau tiga susun. Di depan restoran langganannya yang belum membuka pintu untuk para pengunjung, Marullah menurunkan kotak-kotak tadi. Si pemilik restoran tinggal menghitung: bayi merpati yang berusia seminggu dihargai Rp 400 seekor, berumur sekitar 2 minggu Rp 500 dan yang sudah 1 bulan Rp 600. Tapi lebih dari usia 1 bulan ditolak oleh pemilik restoran. Marullah pun tinggal mengangguk, seperti halnya ia menyetujui begitu saja. harga yang sydah ditentukan pembelinya. "Keuntungan saya tiap ekor paling banyak Rp 100," tutur Marullah yang berkecimpung dalam bisnis anak merpati sejak 1964.

Laki-laki yang mengaku "Betawi asli" itu, adalah seorang di antara sekitar 30 orang penjual bayi merpati kepada restoran-restoran besar dl…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

N
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28

Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…

M
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21

Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…

K
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21

Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…