Sekolah Kecil, Jauh Dan Sepi
Edisi: 05/10 / Tanggal : 1980-03-29 / Halaman : 34 / Rubrik : PDK / Penulis :
KEDENGARANNYA romantis. Berseragam putih-biru, 36 anak di bawah pohon rindang, di tepi hutan di pantai Sungai Kahayan, sedang belajar. Masing-masing memegang buku pelajaran -- tapi bila dilihat-lihat, buku itu tidak semacam. Mereka memang tak sekelas -- tapi dari 6 kelas. Dan memang hanya itulah jumlah murid sekolah dasar yang hanya satu-satunya di Desa Henda di Kalimantan Tengah tersebut.
SD itu disebut SD Kecil -- kemudian populer dengan mana Sekolah Kecil (SK). Jenis ini baru ada di Kal-Teng, beberapa buah dan masih dalam tahap percobaan.
Kisahnya agak panjang. "Awal Pelita I, dilaporkan jumlah putus sekolah anak-anak SD mencapai 60%," cerita Drs. Soemitro Soemantri, Kepala Pusat Inovasi dan Teknologi Pendidikan (disingkat Inotek), penanggung jawab program percobaan SK itu. Kemudian diperoleh data ternyata "ada hubungan antara persentase putus sekolah dengan tingkat sosial ekonomi masyarakatnya."
Sementara itu pemerintah terus berusaha menampung peledakan anak usia sekolah dasar -- antara lain dengan proyek SD Inpres, 1973. Tetapi sekitar pertengahan 70-an, diketahui bahwa SD Inpres tak sepenuhnya berhasil. "Ada gedung, ada guru, tapi murid tak masuk. Atau prasarana dan sarana sekolah itu tak maksimal terpakai," lanjut Soemitro. Kesimpulan: tak semua daerah membutuhkan SD "seperti yang biasa". Diperlukan bentuk sekolah yang sesuai dengan lingkungan setempat.
Dari BP3K (Badan Penelitian dan Pengembangan Pendidikan Dan Kebudayaan) Dep P & K,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…