Pelukis Kaca Dari Desa Yang Miskin
Edisi: 10/10 / Tanggal : 1980-05-03 / Halaman : 27 / Rubrik : ILT / Penulis :
IA seorang pelukis dari desa. Desa itu Gegesik Kulon, di Kecamatan Arjawinangun, Cirebon. Bukan desa yang makmur. Tanaman padi tergantung curah hujan. Jalanan berlumpur di musim hujan dan berabu pada musim kemarau. Tapi karya-karya sang pelukis, Rastika, kini bisa dilihat di Museum Wayang, Jakarta, di beberapa rumah para pengagum seni dan terakhir bahkan mengisi Museum Indonesia di Taman Mini Indonesia Indah yang dibuka Presiden Soeharto pekan lalu.
"Saya tidak sangka nasib saya akan jadi begini," ujar Rastika. Ayah dari 3 orang anak ini, yang cuma sempat menikmati pendidikan resmi sampai kelas V Sekolah Dasar, kini bagaikan si pelukis istana Basuki Abdullah. Tadinya Rastika harus mencari pembeli lukisan kacanya. Kini ia tinggal terima pesanan.
Rastika 38 tahun, bukan berasal dari keluarga yang mampu. Tapi kakeknya semasa hidup terkenal sebagai seorang pengukir keris. Kepandaian sang kakek ini rupanya menurun ke Rastika. Ketika usianya sekitar 10 tahun, sehabis membantu ayahnya di sawah, Rastika mengisi masa senggang dengan melukis.
Biasanya dia melukis wayang Modalnya sederhana sekali. Kertas…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Ekornya pun Bisa Menembak
1994-05-14Dalam soal ekonomi, rusia bisa dikelompokkan terbelakang. tapi teknologi tempurnya tetap menggetarkan barat. kini rusia…
Ia Tak Digerakkan Remote Control
1994-04-16Seekor belalang aneh ditemukan seorang mahasiswa di jakarta. bentuknya mirip daun jambu. semula ada yang…
Pasukan Romawi pun Sampai ke Cina
1994-02-05Di sebuan kota kecil li-jien, di cina, ditemukan bukti bahwa pasukan romawi pernah bermukim di…