Perdana Menteri Atom Indonesia

Edisi: 16/10 / Tanggal : 1980-06-14 / Halaman : 57 / Rubrik : BK / Penulis :

MENGENANG SJAHRIR
Editor: H. Rosihan Anwar
Penerbit: PT Gramedia atas kerjasama dengan Soedjatmoko, ketua Panitia Penerbitan, Jakarta, 1980.
Ukuran: 20 X 14 cm.

***

PADA pembukaan Konperensi Hubungan-hubungan Antar-Asia (Inter-Asian Relatins Conference) di New Delhi 23 Maret 1947, ketua Konperensi. Sarojini Naidu (1879-1949), wanita penyair dan pejuang besar kemerdekaan India yang pernah menjadi ketua all Indian Congress, memperkenalkan Soetan Sjahrir kepada Konperensi sebagai perdana menteri atom' (the atomic prime minister).

Ketika itu Sjahrir baru 18 hari habis memperingati ulang tahunnya yang ke 38, karena ia lahir pada tanggal 5 Maret 1909 di Padang Panjang. Hingga saat itu ia perdana menteri termuda sepanjang sejarah dunia. Sarojini Naidu ketika itu berumur 68 tahun, ia membanggakan Sjahrir -- yang 30 tahun lebih muda-dengan kebanggaan seorang ibu tentang putranya tersayang.

Kalau Sarojini Naidu di luar Indonesia memakai kata 'atomic ' untuk pengertian kecil secara fisik, tapi berkekuatan besar, maka bagi rakyat jelata kaum Kiblik (Republikein) di Jakarta yang ketika itu (1945-'46) melawan NICA dengan segala cara, ia adalah 'cabe rawit' kecil tapi hebat!

Ketika itu bagi semua orang yang mempertaruhkan nyawa untuk RI, Sjahrir adalah lambang kekuatan iktikad dan semangat perjuangan. Ketenarannya tak hanya terbatas kepada orang-orang gedungan,…

Keywords: -

---

Foto Terkait