Rasionalitas Kiai Adlan
Edisi: 22/10 / Tanggal : 1980-07-26 / Halaman : 33 / Rubrik : KL / Penulis : WAHID, ABDURRAHMAN
SENYUM selalu mcnghiasi wajahnya yang terlihat penuh ketulusan. Senang bergurau secara halus, banyak menjawab secara mengelak, dan senantiasa menunjukkan kerendahan hati dalam bersikap dan bertutur kata.
Naik apa ke sini tadi, Kiai? "Wah saya beli Colt di depan rumah, sampai di terminal saya jual iagi, terus naik becak ke mari," jawabnya dengan senyumnya yang khas.
Seorang peneliti datang ke rumahnya di dekat Pesantren Tebuireng, sesuai dengan tugas yang diterimanya dari Leknas dan UGM Yogya. Dulu belajar apa saja kepada Kiai Hasyim Asy'ari, Kiai? Jawab sang kiai dengan senyum yang tidak pernah hilang itu. "Hanya kitab Taqrib saja."
Sang peneliti bingung, karena teks yang satu ini begitu kecil dan merupakan buku teks dasar saja di pesantren.
Hanya itu saja, Kiai, tidak ada yang lain? "Ada juga yang lain, malah banyak kitab lain, tetapi saya sudah…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…
Kekerasan Polisi
1994-05-14Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…