Laporan Dari Bukit

Edisi: 23/10 / Tanggal : 1980-08-02 / Halaman : 17 / Rubrik : AG / Penulis :

SIAPA pun yang keluar sebagai para pimpinan DGI, masalah terbesar yang dihadapi agaknya tetap: pendewasaan gereja-gereja dalam gerak keesaan Memang boleh hanya sekedar masalah pertemuan pikiran, tapi juga boleh menyangkut tanggapan gereja-gereja tersebut terhadap berbagai perbedaan dan kepentingan --di kalangan mereka sendiri.

Sidang Raya IX Dewan Gereja-Gereja di Indonesia, yang berakhir 31 Juli di Tomohon, praktis merupakan campuran beberapa "seminar" dan pembicaraan organisatoris. Ada sekitar 12 topik yang dibahas di tempat yang kemudian dinamai 'Bukit Inspirasi' di luar kota Manado itu. Lima buah seksi bekerja berdasar materi yang diberikan oleh laporan Badan Pekerja Lengkap DGI plus beberapa ceramah.

Keesaan DUP & DIP

Seperti dikatakan Dr. Sutarno, salah seorang anggota Badan Pekerja Harian (BPH) DGI dalam ceramahnya, dalam 30 tahun usia DGI sebenarnya telah timbul ketidakpuasan--dan ketidaksabaran -- gereja-gereja mengenai realisasi cita-cita keesaan yang dimaksud. Pernyataan Rektor Universitas Satya Wacana (Salatiga itu tentu terpahami dengan melihat berbagai perbedaan theologis gereja-gereja yang berasal dari berbagai induk --di samping silang-selisih antar gereja misalnya dalam masalah "perebutan jemaat".

Sehingga tak heran masih terdapatnya semacam ketidakpercayaan--meski tak boleh dibilang besar. Seorang pembicara misalnya mengibaratkan usaha keesaan sebagai kancah judi: bermain bersama, dengan tujuan "melalap sesama teman" Ini tentu hanya tamsil ekstrim ia sendiri menyatakan perlunya diadakan apa yang disebutnya P3KG. Apa? Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Keesaan Gereja.

Pemahaman tentang keesaan sendiri memang belum sepenuhnya seragam meskipun agaknya memang layak begitu. Sebagian…

Keywords: -

---

Foto Terkait