Teater Tidak Resmi
Edisi: 28/10 / Tanggal : 1980-09-06 / Halaman : 31 / Rubrik : TER / Penulis : Asa, Syu'bah
AKAN makin tampak munculnya beberapa jenis 'teater tak resmi'. Baik dari pembacaan cerpen maupun puisi. Model yang dibawakan Putu Wijaya, pembawaan cerpen di TIM 28-29 Agustus, termasuk yang secara sadar memanfaatkan akal-akalan (trick) untuk tetap memikat. Dan ini khas akal-akalan panggung.
Putu membawakan delapan cerpen pendek -- tujuh buah diambilnya dari buku kumpulannya berjudul Es, 17 cerpen singkat, yang diterbitkannya sendiri khusus untuk keperluan acara. Ia berdiri -- dan bergerak -- di depan mikrofon telanjang, sementara di sebelah kanan-belakang dua orang berdiri di belakang mimbar dan sebelah kirinya tiga orang duduk bersila -- menghadapi gendang plus lonceng pukul. Kedua kelompok pengiring itu, para anggota Teater Mandiri, membantu Putu dengan mengambil oper beberapa dialog tertentu dari cerita yang sedang dikumandangkan -- dan membangun suasana dengan pukulan gendang maupun bunyi ting ting ting.
Tidak hanya satu model memang, akal-akalan untuk mengantarkan cerpen atau puisi…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Logika Kartun sebagai Jembatan Komunikasi
1994-04-16Mungkin teater kami merasa masalah dalam naskah jack hibberd ini asing bagi penonton indonesia, ditempuhlah…
Peluit dalam Gelap
1994-04-16Penulis ionesco meninggal dua pekan lalu. orang yang anti kesewenang-wenangan kekuasaan, semangat yang menjiwai drama-dramanya.
Sebuah Hamlet yang Sederhana
1994-02-05Untuk ketiga kalinya bengkel teater rendra menyuguhkan hamlet, yang menggelinding dengan para pemain yang pas-pasan,…