Seratus Tahun Kerajaan Sufi
Edisi: 29/10 / Tanggal : 1980-09-13 / Halaman : 54 / Rubrik : AG / Penulis :
DARI masjid terdengar suara munajat, doa-doa menjelang azan zukur. Dan Babussalam, perkampungan tarekat Naqsyabandiyah (aliran Bahauddin Naqsyabandi, meninggal 1384 Masehi di Bukhara, Turkestan, Uni Soviet sekarang), terasa damai dalam udara tengah hari. Enam kilometer dari kota kecil Tanjung Pura, Langkat, Sumatera Utara, desa berpenduduk 2.500 jiwa ini 27 Agustus kemarin memperingati genap 100 tahun berdirinya.
Besar-besaran: dengan mengundan: Wakil Presiden segala, meski ternyata untuk dapat hadir. Sebab, Babusallam punya kehormatan tersendiri dalam sejarahnya yang satu abad -- sejak Sultan Langkat Musa Al Muazzamsyah menghadiahkan tanah seluas 2 km2 kepada Syekh Abdul Wahab Rokan Al Khalidi Naqsyabandi. Syekh itulah yang cakal bakal.
Bahkan Babussalam, resminya berdiri 15 Syawal 1300, punya semacam otonomi yang unik. Sultan, dahulu, memberi hak peradilan tersendiri kepada Syekh -- kecuali dalam soal pembunuhan. Hukuman, seperti diterangkan Muhammad M.R., cucu Syekh kepada TEMPO, memang tidak dalam bentuk kurungan badan. Melainkan hukuman kerja -- membersihkan makam tiap hari selama seminggu, misalnya. Sultan Langkat sendiri, yang satu waktu…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Menyebarkan Model Kosim Nurzeha
1994-04-16Yayasan iqro menyiapkan juru dakwah, ada di antaranya anggota abri berpangkat mayor, yang mengembangkan syiar…
Sai Baba, atau Gado-Gado Agama
1994-02-05Inilah "gerakan" atau apa pun namanya yang mencampuradukkan agama-agama. pekan lalu, kelompok ini dicoret dari…
Siapa Orang Musyrik itu?
1994-02-05Mui surabaya keberatan sebuah masjid dijadikan tempat pertemuan tokoh dari berbagai agama, berdasarkan surat at…