Takbir Untuk Sebuah Rumah
Edisi: 32/10 / Tanggal : 1980-10-04 / Halaman : 35 / Rubrik : HK / Penulis :
TAKBIR berkumandang di muka pejabat pengadilan. Tiga hari sebelumnya, 25 pemuda telah pula berbondong-bondong ke Pengadilan Negeri Yogya membaca petisi berjudul "Umat Islam Indonesia Yogya menuntut keadilan sosial dan keadilan sejarah." Diperkuat pula dengan spanduk yang berbunyi antara lain "Saya pertahankan sampai titik darah penghabisan."
Tak ada yang gawat. Hanya saja, sebuah gedung tua yang terletak di Jalan K.H.A. Dahlan 94, Yogya, sampai 18 September lalu belum juga selesai dipersengketakan--walaupun proses hukumnya sudah berlangsung selama 27 tahun. Pemuda-pemuda, yang menyatakan diri "sebagai bagian umat Islam Indonesia di Yogya", menghambat eksekusi keputusan pengadilan yang hendak mengembalikan gedung tersebut kepada pemiliknya. Alasannya, hendak mempertahankan "salah satu monumen sejarah perjuangan" yang kini telah menjadi "pusat kegiatan sosial".
Akan Diobrak-abrik
Persengketaan mulai 1953, ketika Nyonya Lie…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Vonis Menurut Kesaksian Pembantu
1994-05-14Tiga terdakwa pembunuh marsinah dijatuhi hukuman 12 tahun penjara. pembela mempersoalkan tak dipakainya kesaksian yang…
Hitam-Hitam untuk Marsinah
1994-05-14Buruh di pt cps berpakaian hitam-hitam untuk mengenang tepat satu tahun rekan mereka, marsinah, tewas.…
Peringatan dari Magelang
1994-05-14Seorang pembunuh berencana dibebaskan hakim karena bap tidak sah. ketika disidik, terdakwa tidak didampingi penasihat…