Wibowo & Yanthi Dengan 2 Cerita

Edisi: 34/10 / Tanggal : 1980-10-18 / Halaman : 29 / Rubrik : KRI / Penulis :


TERSANGKA perkara pembunuhan Wibowo dan istrinya, Yanti, yang diancam hukuman mati, Hasanudin, ternyata dilepaskan dari tahanan sementara. Tapi bukan berarti ia kini bebas. Perkara lain, yang disebut oleh R.O. Tambunan, pembela, "kurang serius" masih mengharuskannya berada dalam tahanan. Yaitu perkara pemilikan senjata api gelap yang tengah diperiksa Pengadilan Negeri Jakarta Pusat.

Sebelum itu kejaksaan resminya memang melepaskan Hasanudin, 24 tahun, dari tahanan. Karena izin perpanjangan masa penahanan, yang sudah lima kali diberikan, tak diperoleh lagi dari Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Padahal perkara belum selesai diberkas. Hasil pemeriksaan selama tujuh bulan oleh polisi, menurut Asisten Operasi Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta Mardjuki Machdi, "memang masih belum sempurna."

Polisi pernah menyerahkan berkas ke kejaksaan. Tapi menurut Mardjuki, terpaksa dikembalikan untuk disempurnakan. Penyerahan kedua pun, katanya, sebenarnya belum memadai. Namun karena waktu yang diberikan oleh pengadilan untuk memeriksa sudah habis, "saya putuskan untuk diajukan ke pengadilan -- dengan segala konsekuensinya," kata Mardjuki.

Lemahkah tuduhan terhadap Hasanudin sebagai pembunuh Wibowo dan Yanti? Tambunan melihat hal itu. Tapi bagi Mardjuki "pengakuan, seperti terbaca dari berita acara pemeriksaan, dan serangkaian petunjuk cukup untuk menuduh tersangka." Hasil pemeriksaan polisi memang membuat Hasanudin bercerita seperti berikut ini.

Muntah Darah

Ia bekerja di PT Salawati Hayu, sejak 1978 sebagai pegawai di bidang keuangan Ketika itulah ia mengenal pasangan intim Wibowo dan Yanti. Wibowo adalah salah seorang direktur dan Yanti sebagai kasir pada perusahaan yang sama. Ketika itu pasangan ini belum menikah.

Hubungan Hasanudin bertambah erat ketika ia menjadi petugas luar yang selalu berhubungan dengan Wibowo. Tak hanya hubungan dinas. Ia sering diundang makan oleh Wibowo dan Yanti. tau sekedar "ngobrol" di rumah Wibowo di Tomang, Jakarta Barat.

Suatu hari penyakit maag Wibowo kumat. Dengan cekatan ia berusaha menolong boss-nya. Yaitu dengan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

G
Genta Kematian di Siraituruk
1994-05-14

Bentrokan antara kelompok hkbp pimpinan s.a.e. nabanan dan p.w.t. simanjuntak berlanjut di porsea. seorang polisi…

S
Si Pendiam Itu Tewas di Hutan
1994-05-14

Kedua kuping dan mata polisi kehutanan itu dihilangkan. kulit kepalanya dikupas. berkaitan dengan pencurian kayu…

K
KEBRUTALAN DI TENGAH KITA ; Mengapa Amuk Ramai-Ramai
1994-04-16

Kebrutalan massa makin meningkat erat kaitannya dengan masalah sosial dewasa ini. diskusi apa penyebab dan…