Air Kita Makin Berkurang
Edisi: 34/10 / Tanggal : 1980-10-18 / Halaman : 61 / Rubrik : LIN / Penulis :
DALAM permulaan musim kemarau sumur penduduk di Kabupaten Gunung Kidul dekat Yogyakarta masih mengandung air, meski terkadang pada kedalaman 30 m. Tapi makin lanjut musim kemarau itu, bertambah kering sumur itu dan akhirnya air itu pun lenyap. Terpaksa penduduk wilayah itu bersusah payah mencari sumber air sampai berkilometer jauh jaraknya.
Ketika musim hujan, air turun dengan derasnya, tapi mengalir dari permukaan bukit dan batu karang, menghanyutkan tanah subur ke laut. Karena tak cukup lagi tersedia pohon-pohonan yang berguna untuk menahan dan menyerap air, agar melepaskannya sedikit demi sedikit di kala hujan tidak turun di musim kemarau. Hal ini bukan hanya di Gunung Kidul, tapi berlaku juga di banyak daerah Indonesia lainnya, terutama sebagai akibat makin meluasnya pembabatan hutan.
Pertambahan penduduk, peningkatan kebutuhan pangan dan perkembangan industri -- semua itu menambah kesulitan orang Indonesia memperoleh air. Para ahli sedunia sudah sering membantu membahas persoalan ini dalam berbagai seminar (lihat Ada Air Sesudah Seminar). Dua pekan lalu di Jakarta, misalnya konperensi ke-2 Asia-Amerika tentang perlindungan lingkungan membahas lagi masalah air secara serius.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Indorayon Ditangani oleh Labat Anderson
1994-05-14Berkali-kali lolos dari tuntutan lsm dan protes massa, inti indorayon kini terjerat perintah audit lingkungan…
Bah di Silaut dan Tanahjawa
1994-05-14Dua sungai meluap karena timbunan ranting dan gelondongan kayu. pejabat menuding penduduk dan penduduk menyalahkan…
Daftar Dosa Tahun 1993
1994-04-16Skephi membuat daftar hutan dan lingkungan hidup yang mengalami pencemaran berat di indonesia. mulai dari…