Kecaman Untuk Tapol

Edisi: 35/10 / Tanggal : 1980-10-25 / Halaman : 13 / Rubrik : NAS / Penulis :


SUASANA "Indonesia" masih terasa di rumahnya, di daerah tua Wendsworth, di London: batik dan beberapa tokoh wayang yang menghiasi dinding. Tapi dari rumah itu pula Ny. Carmel Budiardjo, bekas tokoh Himpunan Sarjana Indonesia (HIS) melanjutkan aktivitasnya yang dikenal tak bersahabat terhadap pemerintah Indonesia.

Tapol, buletin yang ia pimpin bersama beberapa kawannya, kini tak lagi bicara panjang lebar soal para tahanan G-30-S/PKI, setelah para tahanan itu dibebaskan oleh pemerintah. Tapi ia terus menyerang kebijaksanaan Jakarta--seolah organ kekuasaan musuh dalam pengasingan. Carmel sendiri punya penjelasan bagi pembantu TEMPO di London. Buletin yang tetap memakai nama itu, katanya, "akan tetap giat, bukan saja memperjuangkan nasib bekas para tahanan G-30-S/PKI, tapi juga para mahasiswa, orang-orang Timor Timur dan mereka yang ditahan karena disangka terlibat…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?