Untuk Apa Berkelahi Anak-anak ?
Edisi: 40/10 / Tanggal : 1980-11-29 / Halaman : 51 / Rubrik : PDK / Penulis :
WAH, OSIS itu cuma berapa orang. Nggak bisa, deh, kalau anak-anak sudah bergerak semua, mau melarang. Kewalahan sendiri," kata seorang pengurus Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) Sekolah Menengah Teknologi Penerbangan (SMTP) Gutama 1.
Di pelataran parkir Kanwil Dep. P&K DKI Jakarta, Sabtu sore pekan lalu sesudah menghadiri pertemuan antar sekolah yang dianggap terlibat perkelahian (dihadiri kelima Danres Kepolisian lima wilayah, Wagub-DKI Sardjono Soeprapto, para kepala sekolah, guru dan pengurus OSIS), kata-kata yang bernada sama diucapkan juga oleh para pengurus OSIS lain--dari SMAN Vl atau SMTP lain, misalnya.
Pertemuan kerukunan seperti itu memang hampir selalu dilakukan--sesudah perkelahian antar sekolah. Dan biasanya anak-anak sekolah tak lagi ribut--untuk beberapa waktu. Satu setengah bulan, diawali pertengahan Oktober lalu sampai akhir November ini, seakan acara paling mengundang perhatian di Jakarta memang perkelahian pelajar itu. Mengusut sebab musababnya, boleh dibilang "seperti mengurai benang ruwet," menurut Wagub Sardjono.
Yang berhasil dilacak adalah misalnya perkelahian SMAN Vl dengan SMAN XXVI yang disebabkan pertandingan sepakbola. Penjaga gawang SMAN Vl tersenggol pemain depan SMAN XXVI. Entah merasa salah atau memang sudah lelah, si penyenggol keluar lapangan. Anak-anak SMAN Vl mengira dia mau memanggil kawan-kawannya. Dan perkelahian pun meletus. Meski bisa dilerai waktu itu juga, suasana permusuhan di hari-hari berikutnya tetap ada.
Lucunya, yang kemudian berbaku hantam malahan tetangga SMAN Vl: SMAN IX dan Xl. Sebab, ketika SMAN Vl minta bantuan melawan SMAN XXVI, yang bersedia hanya SMAN IX. SMAN Xl tak menanggapi, malahan diejek oleh SMAN IX. Tapi perkelahian-perkelahian berikutnya sama sekali tak berhubungan dengan kasus tersebut.
Rabu dan Kamis dua pekan lalu sejumlah siswa SMPN 114 (sekali lagi Sekolah Menengah Pertama), ST Bhayangkara dan ST DKI Jakarta, berkelahi pula. Untung tak ada buntutnya. Juga perkelahian SPM (Sekolah Pelayaran Menengah) Paskalis dan SPM Sam Ratulangi hari itu juga tak berkepanjangan. Tapi perkelahian SMAN Vl dan STM Tanjungpriok, Kamis dua pekan lalu, gara-gara pertandingan voli kedua sekolah itu, berbuntut agak panjang.
Menurut yang dikisahkan beberapa anak SMAN Vl, mereka memang keburu nafsu. Ketika siswa STM Tanjung priok bubar sehabis berkelahi, sore hari beberapa anak yang mereka duga siswa STM tersebut yang sedang di Blok M Kebayoran Baru, dihajar. Celakanya, yang mereka hajar adalah siswa Sekolah Menengah Teknologi Gutama I.
Hari berikutnya hampir saja terjadi perkelahian massal antara anak-anak SMTP tersebut -- plus siswa SMTP Negeri--melawan anak-anak SMAN Vl di sekitar terminal Blok M itu juga. Kemudian sampai Senin pekan lalu tak terjadi insiden. Bahkan Selasa sore keesokan harinya dibacakan pernyataan bersama organisasi-organisasi OSIS SMTP Negeri, SMTP Gutama I dan SMAN Vl: mereka tak akan berkelahi.
Tapi sia.-sia. Sore itu pula mereka ramai lagi. Konon ada anak SMAN VI dipukuli anak SMTP di terminal Blok M itu juga. Entah benar anak SMTP atau bukan, menurut anak-anak SMTP anak-anak SMAN VI yang mulai lebih dulu.
Dan Rabunya, sore, terjadi lagi perkelahian keroyokan di terminal sialan itu. Berhasil dilerai polisi. Yang hebat, Kamis siang keesokannya baku hantam keroyokan tak terhindar lagi -antara SMAN VI melawan SMTP Negeri dan SMTP Gutama 1.
Kores Metro 704 Jakarta Selatan, yang memang sejak hari sebelumnya sudah siaga, menggiring 123 siswa--yang setelah diusut, 49 dari mereka ditahan karena terdapat bukti-bukti: membawa kayu pemukul atau senjata tajam, misalnya. Perkelahian terbesar itu memang menyebabkan sejumlah siswa, dari SMTP maupun SMAN, luka-luka antara lain patah tangan.
Kanwil P&K DKI memutuskan Jumat dan Sabtu pekan lalu SMTP Negeri,…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…