Bagimana Mendidik Jenius
Edisi: 44/10 / Tanggal : 1980-12-27 / Halaman : 46 / Rubrik : PDK / Penulis :
BU Guru Sriani kaget, kagum dan bangga. Ia mendapati Haryanto, muridnya begitu cerdas. "Begitu saya selesai menulis soal di papan, belum juga saya duduk, Haryanto sudah menyerahkan jawabannya," tutur guru berhitung di kelas I SD Inpres 275 Kedung Baruk, 4 km dari Surabaya itu.
Tapi perhatian sang ibu guru--juga lingkungan di situ -- hanya sampai mengagumi. Dan memang begitulah umumnya perhatian terhadap anak super cerdas di Indonesia. Berlawanan dengan sikap yang diberikan kepada anak yang lamban belajar. Di sini guru, orang tua, psikolog, semua cemas--dan katakanlah beramai-ramai mencoba menolong, dengan memberinya pelajaran ekstra misalnya.
Padahal para pendidik dan psikolog setuju, bahwa "mubazir sekali kalau potensi anak cerdas tak diperhatikan," seperti kata Dr. Utami Munandar dari Fakultas Psikologi UI. Hanya, bagaimana caranya?
Dalam dua kali seminar tentang sekolah luar…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Wajib Pajak atau Beasiswa?
1994-05-14Mulai tahun ajaran ini, semua perguruan tinggi swasta wajib menyisihkan keuntungannya untuk beasiswa. agar uang…
Serba-Plus untuk Anak Super
1994-04-16Tahun ini, sma plus akan dibuka di beberapa provinsi. semua mengacu pada model sma taruna…
Tak Mesti Prestasi Tinggi
1994-04-16Anak cerdas tk menjamin hidupnya kelak sukses. banyak yang mengkritik, mereka tak diberikan perlakuan khusus.…