Pameran Lucebert, Anggota Cobra

Edisi: 25/23 / Tanggal : 1993-08-21 / Halaman : 106 / Rubrik : SR / Penulis : RF


EROPA setelah Perang Dunia II porak-poranda akibat kekejaman perang. Suasana ini berpengaruh juga ke dalam dunia seni rupa. Sejumlah perupa berpendapat, perang telah mengungkapkan segi kebinatangan manusia. Manusia tak seindah bentuknya. Lahirlah lukisan-lukisan yang mendistorsi bentuk figur manusia dengan liar.

Masyarakat Yogyakarta beruntung bisa menyaksikan karya asli contoh dari pengaruh suasana seperti itu dalam seni rupa. Di Cemeti Gallery, sampai 29 Agustus, 20 karya tinta di kertas oleh Lucebert dipamerkan. Lucebert, kini 69 tahun, adalah salah seorang seniman yang tergabung dalam gerakan Cobra, yang berdiri di Paris tiga tahun setelah Perang Dunia II usai, yang memang berniat mengekspresikan suasana zamannya. Sebuah kelompok yang anggotanya tinggal di Copenhagen, Brussels, dan Amsterdam disingkat Cobra.

Memang, karya Lucebert yang dipamerkan dari tahun 1960-an bukan dari awal gerakan Cobra hadir. Tapi goresannya masih goresan yang dulu: spontan dan bebas, dan kadang orisinal seperti lukisan anak-anak. Dengan goresan seperti itu ia membentuk sosok hewan berkaki empat berkepala manusia menoleh ke sosok manusia bertubuh lebih kecil yang sedang berdiri di punggungnya. Tapi jangan dibayangkan bentuk-bentuk itu rapi sebagaimana yang bisa dilihat sehari-hari. Garis-garis itu peletat-peletot mengikuti emosi.

Segera terasa bahwa yang diekspresikan Lucebert bukan…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

D
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16

Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…

Y
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16

Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…

P
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05

Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…