Kemewahan Kecil Yang Tak Ternilai ...

Edisi: 52/09 / Tanggal : 1980-02-23 / Halaman : 58 / Rubrik : KL / Penulis : KAYAM, UMAR


KEPUTUSANNYA untuk tidak memperpanjang kontraknya dan memilih kembali ke negerinya -- untuk bekerja di sebuah universitas kecil nun di bagian tengah-barat Amerika Serikat sana -- mengejutkan saya. Sepanjang pengetahuan saya dia selalu mencintai Yogya yang dia kenal dengan baik pada waktu dia menyiapkan disertasinya kurang lebih 10 tahun yang lalu. Dan alangkah rindu dia selalu akan kota gudeg ini. Surat-suratnya dari Amerika Serikat selalu penuh dengan sumpah serapah menyesali nasibnya habis-habisan karena harus bergulat menyelesaikan disertasinya.

Selalu saja dalam surat-suratnya itu dia menanyakan tentang "kemewahan-kemewahan kecil yang tak ternilai harganya". Maksudnya harumnya bau durian, puncak Gunung Merapi yang di waktu pagi kadang kelihatan menyembul mengeluarkan asap, jalan andong yang tertatih-tatih, suara nang-ning-nung gamelan dalam ketenteraman pagi, atau kesyahduan malam dan bahkan "gudegmu yang manis dan tidak bergizi itu . . .". Bertahun-tahun dia menginginkan benar mendapatkan satu kesempatan untuk datang lagi di Yogya. "Kali ini untuk tinggal yang lamaaa sekali!", katanya.

Akhirnya datanglah kesempatan itu. Ia mendapat kontrak dengan salah satu badan internasional yang aktif di Yogya. Kontrak pertama…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…