Mengadakan Pameran ; Kartun Seorang Yang Menunggu
Edisi: 03/10 / Tanggal : 1980-03-15 / Halaman : 33 / Rubrik : SR / Penulis : BBU
HIDUP baginya ialah "masa penantian." Berawal pada "kelahiran" dan berakhir pada "kematian". Yang menarik, tentu saja, pertanyaan apa yang dilakukannya selama "menunggu" itu.
Sampai dengan Rabu minggu lalu, Jaya Suprana, 31 tahun, yang empunya "falsafah kehidupan" seperti telah disebutkan, punya sederet jawaban. Menjadi tukang bubut, penulis, pianis, tukang pasang batu ubin, komponis, tukang jual karcis, guru, penjual jamu, pemain sandiwara, ketua klub olahraga, ketua organisasi mahasiswa, pemilik anjing, suami, kartunis . . . Dan selama bulan Maret ini, hal yang disebutkan terakhir itulah yang dikerjakannya: sejumlah kartunnya dipamerkan di Goethe Institut, Jakarta.
Entah karena jarangnya pameran kartun, acara Yayasan Kebudayaan Jerman Barat ini mengundang perhatian. Ada 80-an kartun, hitam-putih pada kertas rata-rata berukuran 20 x 20 sentimeter, dipigura rapi. Yang mendorongnya berpameran memang pihak sponsor. Resminya, hubungan dia dengan GI itu dalam hal musik. Tapi seorang pengurus GI di…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Dunia Kanak-Kanak dalam Dua dan Tiga Dimensi
1994-04-16Pameran faizal merupakan salah satu gaya yang kini hidup di dunia seni rupa yogyakarta: dengan…
Yang Melihat dengan Humor
1994-04-16Sudjana kerton, pelukis kita yang merekam kehidupan rakyat kecil dengan gaya yang dekat dengan lukisan…
Perhiasan-Perhiasan Bukan Gengsi
1994-02-05Pameran perhiasan inggris masa kini di galeri institut kesenian jakarta. perhiasan yang mencoba melepaskan diri…