Kiai Ikhlas Dan Ko-edukasi

Edisi: 21/10 / Tanggal : 1980-07-19 / Halaman : 33 / Rubrik : KL / Penulis : WAHID, ABDURRAHMAN


KIAI Sobari sudah berusia lebih dari tujuh puluh tahun. Tidak lagi kuat bepergian jauh-jauh dari rumah.

Terkena angin sedikit bisa kumat asmanya yang sudah menahun. Sudah hampir dua tahun ia berhenti mengajar di Pesantren Tebuireng, yang terletak 5 kilometer dari desanya. Selama 33 tahun jarak sekian itu ditempuhnya hampir setiap hari, untuk menunaikan tugas mengajar yang dirumuskannya sebagai "membayar utang ilmu kepada Hadratus Syaikh Hasyim Asy'ari."

Ia tidak meminta jabatan formal apa pun di pesantren itu, tak mengharapkan imbalan apa pun.

Corak kiai yang begini disebut oleh kalangan pesantren sebagai orang yang ikhlas, tulus tanpa pamrih dalam pengabdiannya. Mungkin karena ikhlasnya itulah do'anya lebih diterima Allah, begitu komentar orang banyak.

Karena itu pantas kalau khalayak ramai banyak munta dido'akan agar sembuh dari penyakit atau lepas dari gangguan bermacam-macam, dari yang bersumber pada…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

O
OPEC, Produksi dan Harga Minyak
1994-05-14

Pertemuan anggota opec telah berakhir. keputusannya: memberlakukan kembali kuota produksi sebesar 24,53 juta barel per…

K
Kekerasan Polisi
1994-05-14

Beberapa tindak kekerasan yang dilakukan anggota polisi perlu dicermati. terutama mengenai pembinaan sumber daya manusia…

B
Bicaralah tentang Kebenaran
1994-04-16

Kasus restitusi pajak di surabaya bermula dari rasa curiga jaksa tentang suap menyuap antara hakim…