Ternyata Perang Berlanjut Terus
Edisi: 33/10 / Tanggal : 1980-10-11 / Halaman : 08 / Rubrik : LN / Penulis :
LAMPU jalan padam. Ada larangan menghidupkan lampu yang memberi cahaya terang keluar rumah. Namun penduduk Baghdad rupanya tak peduli dengan suasana perang. Kehidupan malam sama sekali tidak berhenti di ibukota Irak itu. Rumah makan tetap penuh. Bis juga tetap jalan. Hanya kendaraan pribadi yang jarang terlihat, karena bensin mulai sulit diperoleh.
Wartawan TEMPO Zulkifly Lubis melaporkan suasana itu. Pekan lalu ia memasuki Irak melalui Kuwait. Karena semua penerbangan sipil dari Kuwait dibatalkan, ia menempuh jalan darat ke Basra, suatu kota di sebelah barat Shattal-Arab, jalur perairan yang menjadi pangkal sengketa Irak dengan Iran (lihat Suez Paman Saddam).
Basra yang jaraknya hanya 21 km dari jalur perairan itu sering kali -- hampir tiap jam -- membunyikan sirene, tanda bahaya serangan udara dari Iran sebelah timur Shatt-al-Arab. Kota itu memang jadi salah satu sasaran penembakan pesawat jet Iran. Tapi di situ pun penduduk sudah begitu terbiasa dengan sirene hingga mereka tetap saja berjalan. Dan pasar di kota itu tidak jadi sepi karenanya. Banyak berkeliaran tentara yang membawa senjata AK buatan Uni Soviet.
Dari Basra ke Baghdad, sekitar 600 m jalan darat, lalu lintas kendaraan…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Serangan dari Dalam Buat Arafat
1994-05-14Tugas berat yasser arafat, yang akan masuk daerah pendudukan beberapa hari ini, adalah meredam para…
Cinta Damai Onnalah-Ahuva
1994-05-14Onallah, warga palestina, sepakat menikah dengan wanita yahudi onallah. peristiwa itu diprotes yahudi ortodoks yang…
Mandela dan Timnya
1994-05-14Presiden afrika selatan, mandela, sudah membentuk kabinetnya. dari 27 menteri, 16 orang dari partainya, anc.…