Hurah Penghabisan Yang Belum Hilang
Edisi: 33/10 / Tanggal : 1980-10-11 / Halaman : 48 / Rubrik : OR / Penulis :
BEGITU naik ring di Caesar Palace. Las Vegas, Muhammad Ali mengacungkan empat jari tangannya -- pertanda bahwa ia akan merenggut mahkota dunia tinju kelas berat untuk keempat kalinya pekan lalu. Para pemujanya bersorak.
"Ali, rubuhkan dia," seru mereka sewaktu Larry Holmes, juara bertahan versi World Boxing Council (WBC), menyusul masuk gelanggang.
Jika ditilik dari luar, Ali ketihatan cukup berpeluang untuk mengalahkan Holmes. Lihatlah. Ia, setelah berlatih keras selama tiga bulan, berada dalam timbangan idealnya -- 98,63 kg. Kerat ini hampir sama dengan bobot tubuhnya waktu mengalahkan pemegang mahkota, ketika itu, George Foreman di Kinshasai Zaire, 1974. Ali juga telah cukup mengenal gaya bertinju Holmes. Sebab Holmes adalah kawan berlatihnya, dengan bayaran US$ 125 (Rp 85.000) per minggu antara 1972-1976.
Tapi naluri Veronica, istri ketiga Ali, lain. Ia berfirasat acungan jari Aii merupakan pertanda kekalahan keempat dari suaminya.
Tak Ada Perlawanan
Rekor Ali (sebelum naik ring melawan Holmes) adalah 56 kali menang dan 3 kali kalah dari 59 kali pertandingannya sejak 29 Oktober 1960. Veronica termasuk orang yang menyarankan Ali untuk menggantungkan sarung tinju sesudah pertandingan melawan Leon Spinks di New Orleans, dua tahun lalu. "Tiga kali juara dunia…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Hidup Ayrton Senna dari Sirkuit ke Sirkuit
1994-05-14Tanda-tanda maut akan mencabut nyawanya kelihatan sejak di lap pertama. kematian senna di san marino,…
Mengkaji Kans Tim Tamu
1994-05-14Denmark solid tapi mengaku kehilangan satu bagian yang kuat. malaysia membawa pemain baru. kans korea…
Kurniawan di Simpang Jalan
1994-05-14Ia bermaksud kuliah dan hidup dari bola. "saya ingin bermain di klub eropa," kata pemain…