Tulang-tulang Tak Berserakan
Edisi: 36/10 / Tanggal : 1980-11-01 / Halaman : 27 / Rubrik : ILS / Penulis :
RUMAH jagal di Pegirian, Surabaya, selalu ramai. Bukan saja karena lenguh sapi atau kerbau yang akan disembelih, tapi juga oleh bocah-bocah yang telanjang dada yang berseliweran. Begitu ada tulang yang dilempar tukang jagal ke ubin, secepat kilat pula mereka berebut memungutnya. Dan langsung memasukkanya ke goni yang sudah mereka siapkan.
Karyawan rumah jagal, pemilik hewan atau para pengumpul tulang dari berbagai usia kini mahfum, bahwa tulang yang biasanya jadi rebutan anjing liar, ada harganya. Wadji dan istri yang telah melakukan pekerjaan ini sejak zaman Belanda, berani membeli Rp 25 per kilogram tulang. Pasangan yang tidak mempunyai anak ini cukup beken di kampungnya, Sidorame, Surabaya. Mereka membeli dari para pengumpul. Tulang belulang--biasanya Wadji berhasil mengumpulkan sekitar 5 ton tulang dalam waktu 2 hari --.kemudian dia lego lagi ke juragan tulang sebagai grosir yang lebih besar. Harga di sini sudah naik menjadi Rp 35 tiap kg. "Pengumpul kertas saja bisa naik haji.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…