Perginya Seorang Pekerja
Edisi: 39/10 / Tanggal : 1980-11-22 / Halaman : 14 / Rubrik : NAS / Penulis :
"Gunung berapi. irigasi dan jembatan adalah pacar-pacar saya"
-- Sutami.
PECINTA" gunung, irigasi dan jembatan itu kini telah tiada. Diiringi hujan yang menderas -- disertai kilat, Jumat siang lalu jenazah Sutami dimakamkan di pemakaman Tanah Kusir, Jakarta Selatan, sesuai dengan permintaannya sebelum meninggal. Ribuan orang menghadiri upacara pemakamal) kenegaraan yang dipimpin oleh Menteri PU Purnomosidi itu.
Di bawah curahan hujan yang tak membuat para hadirin beranjak, katakata yang diucapkan Purnomosidi seusai pemakaman terasa menyentuh: "Kepergianmu memang menimbulkan rasa kehilangan. Tapi kami ikhlas, karena kepergianmu memenuhi panggilanNya. Keikhlasan kami berikan demi ketenangan perjalananmu. Pergilah dengan tenang. Selamat jalan."
Yang mengucapkan "selamat jalan" tidak hanya keluarga, teman, kerabat dan pejabat tapi juga beribu rakyat. Sekelompok mahasiswa UI yang berjaket kuning membentangkan sebuah spanduk bertuliskan: "Beribu tunas telah dan akan tumbuh dari ladang yang kamu buka dan pelihara. Berjuta terima kasih menggemuruh di dada. Dharma baktimu tak sia-sia, tak sia-sia."
Jejak alur yang ditinggalkan Sutami memang panjang dan dalam. Ayahnya, Raden Ngabehi Mloyowiguno adalah pegawai bagian karawitan Keraton Surakarta.…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?