Kita Memang Bangsa Tempe

Edisi: 39/10 / Tanggal : 1980-11-22 / Halaman : 35 / Rubrik : ILS / Penulis :


KITA bukan bangsa tempe, kata Bung Karno dulu. Kita memang bukan bangsa yang lemah, tentunya-toh kita bergaul akrab dengan tempe. Di Jakarta saja tiap hari dibutuhkan sekitar 250 ton jenis lauk yang "lemah" ini. Tambah tahu (ta-hu), lauk yang bahkan lebih lemah, 120 ton--yang toh hanya bisa dicukupi 52 ton saja oleh produksi setempat. Sisanya didatangkan dari tempat lain: Bogor, Bandung, Sumedang, misalnya. Dibagi secara pukul rata saja dengan jumlah penduduk tiap hari orang Jakarta menelan 50 gram tempe --atau tahu. Kira-kira sepotong tempe per kepala.

Kita memang bangsa tempe--dan tahu. Dan kebudayaan yang daif ini, mungkin sudah bisa diduga, datang dari Jawa. Tempe memang lebih khas Jawa -- Indonesia -- dibanding tahu yang dikatakan berasal dari Cina, Korea, Jepang dan sebangsa- nya. Di Jakarta, dari hampir 4.000 produsen tempe-tahu, sebagian besar tetap orang Jawa--terutama, ternyata, orang Pekalongan. Yang bukan Jawa, yakni Cina, Sunda, maupun Betawi, kebanyakan berjuang di seksi tahu.

Berumur Sehari

Nah, itulah, para pejuang, yang tahu benar penciptaan makanan berkepribadian yang prosesnya sebenarnya tidak selalu sedap itu.

Sebab air buangan dari bekas kedelai saja, bahan utama pembuatan tahu atau tempe, bisa menimbulkan problem dengan penduduk sekitar karena baunya. Terutama bila terletak di lingkungan orang kaya atau pejabat. Untung kebanyakan tidak. Karena itulah, mereka yang "pabrik"nya berlokasi di pinggir kali lebih beruntung: air buangan langsung hanyut bersama kotoran lain. Lebih unik lagi: yang di pinggir…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

N
NATAL DALAM GAMBAR
1991-12-28

Berbagai gambar karikatur natal untuk peristiwa di eropa, myanmar, kremlin, palestina, dilli, yugoslavia, dan penyakit…

M
MENGAPA WANITA SIMPANAN
1990-04-21

Emansipasi wanita mencatat banyak kemajuan ada sisi lain yang getir yaitu, kebebasan seks dan istri…

K
KETIKA TELEPON TIDAK BERDERING
1990-04-21

Hubungan seks bebas para peragawati menurut okky asokawati berdasarkan cinta dan tanpa tuntutan. tempo mengadakan…