Keplok, Keplok...tetap Makan Tempe

Edisi: 47/09 / Tanggal : 1980-01-19 / Halaman : 30 / Rubrik : NAS / Penulis :


GAJI pegawai negeri akan naik sekitar 50%. Tapi P. Martoman (54 tahun) pegawai Departemen Perhubungan bagian Kas & Penggajian justru merasa khawatir.

Setelah bekerja selama 21 tahun, Martoman banyak belajar dari pengalaman. Sepanjang pengetahuannya, kenaikan tersebut biasanya akan diikuti lonjakan harga barang kebutuhan. Kadangkala persentase ngacungnya bisa lebih dari 50%

Martoman pikir-pikir sebenarnya tak usahlah pemerintah menaikkan gaji, karena bahkan sering didahului oleh kenaikan harga. Cukup menyediakan saja kebutuhan pokok pegawai. Misalnya minyak tanah, gula pasir, sabun, serta bahan pakaian. Bila barang-barang itu diberikan dalam bentuk natura, bukan dalam bentuk kenaikan gaji, Martoman optimis harga barang tak akan naik. "Paling tidak, niat pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan pegawai lebih bisa dirasakan," ujarnya.

Harapan Mulai Terbit

Martoman masih gagah. Ia pemegang sabuk coklat dalam cabang olahraga karate. Dalam Pekan Olahraga antar Departemen tahun 1978 ia meraih juara kedua. Hidupnya sehari-hari sederhana. Dengan seorang istri dan empat anak (yang sulung sudah menikah dia mampu bertahan dari gaji golongan D-nya yang berjumlah Rp 52.700, bersih. Terutama karena istrinya gesit ikut bekerja membuat kue atau kadangkala merangkap jual beli kain dengan penghasilan sekitar Rp 35 ribu per bulan.

Bermula Martoman dan keluarganya mengontrak rumah di Kebon Nanas, Jakarta Timur. Sejak pertengahan Desember lalu, ia pindah ke Perumnas Tangerang. Tak lama kemudian ia menerima gaji ke-14. Ia senang bukan main. Uang tersebut dibelanjakan bahan bangunan, untuk mempermolek rumah barunya. Ia sebenarnya merasa pemerintah sudah semakin memperhatikan orang-orangnya. Apalagi dengan adanya rencana kenaikan mendatang.

Masa pahit sebagai pegawai negeri dialaminya antara 1959 - 1968. Pada 1959 ia serta rekan-rekannya menderita akibat adanya pengguntingan rupiah. Waktu itu…

Keywords: -
Rp. 15.000

Artikel Majalah Text Lainnya

S
Setelah Islam, Kini Kebangsaan
1994-05-14

Icmi dikecam, maka muncul ikatan cendekiawan kebangsaan indonesia alias icki. pemrakarsanya adalah alamsjah ratuperwiranegara, yang…

K
Kalau Bukan Amosi, Siapa?
1994-05-14

Setelah amosi ditangkap, sejumlah tokoh lsm di medan lari ke jakarta. kepada tempo, mereka mengaku…

O
Orang Sipil di Dapur ABRI
1994-05-14

Sejumlah pengamat seperti sjahrir dan amir santoso duduk dalam dewan sospol abri. apa tugas mereka?