Tidak Seperti Menjual Mobil Bekas
Edisi: 12/23 / Tanggal : 1993-05-22 / Halaman : 27 / Rubrik : EB / Penulis : MBM
SEHARI setelah rumahnya untuk pertama kali diserbu nasabah, William Soeryadjaya sempat menyepi di vilanya yang terletak tak jauh dari Kota Bogor. Ada yang mengatakan, vila itu termasuk salah satu harta pribadi William yang sudah diagunkan. Benarkah? Tak diperoleh kejelasan mengenai hal ini. Tidak juga dari Parto yang menunggui vila tersebut.
Pensiunan PT Toyota Astra Motor itu bukan tidak mengetahui bahwa Om Willem kini dalam posisi yang sulit. "Pemborong tembok sudah berulang kali menagih sisa pembayaran," ungkap Parto bercerita tentang biaya pembangunan pagar yang mengelilingi lahan milik William itu. "Tapi saya nggak bisa bilang apa-apa. Sudah berulang kali saya ke Jalan Diponegoro dan Jalan Gresik (ke rumah William di Jakarta), tapi tetap saja nggak pernah bisa ketemu Om Willem," lanjutnya.
Dari keterangan Parto tercermin bahwa William memang benar- benar sedang apes. Namun, seburuk-buruknya kondisi keuangan taipan ini, sebuah majalah ekonomi di Jakarta masih menggolongkan dia dalam 200 pengusaha kaya Indonesia, dengan aset senilai Rp 4 triliun. Mungkin berita inilah yang membuat sebagian besar nasabah Bank Summa semakin penasaran.
Tak mengherankan, misalnya, bila tiba-tiba ada heboh soal pabrik karet di Sumatera Utara yang kepemilikannya berubah dari William ke Astra. Ternyata, tak ada sesuatu yang penting, kecuali…
Keywords: -
Artikel Majalah Text Lainnya
SIDANG EDDY TANSIL: PENGAKUAN PARA SAKSI ; Peran Pengadilan
1994-05-14Eddy tansil pembobol rp 1,7 triliun uang bapindo diadili di pengadilan jakarta pusat. materi pra-peradilan,…
Seumur Hidup buat Eddy Tansil?
1994-05-14Eddy tansil, tersangka utama korupsi di bapindo, diadili di pengadilan negeri pusat. ia bakal dituntut…
Sumarlin, Imposibilitas
1994-05-14Sumarlin, ketua bpk, bakal tak dihadirkan dalam persidangan eddy tansil. tapi, ia diminta menjadi saksi…